Brazilia (ANTARA News) - Brazil terpaksa mengalihkan perhatian mereka pada pembicaran perdagangan bilateral, terutama dengan Uni Eropa (EU), menyusul kegagalan negosiasi perdagangan dunia pekan ini. "Negosiasi WTO (Organisasi Perdagangan Dunia-red) menjadi upaya panjang selama 6 tahun yang berakhir sia-sia. Startegi kami sekarang adalah mendorong pemerintah pada pencapaian kesepakatan perdagangan bebas bilateral yang lebih ambisius," ungkap jurubicara Komite Pertanian Nasional (NAC) Matheus Zanella. Kegagalan pembicaraan putaran Doha di Jenewa, Swiss, Selasa (28/7) kemarin menjadi pukulan bagi Brazil, yang tengah berupaya memperoleh akses lebih besar ke pasar AS dan EU untuk produk pertanian mereka. Sekarang, "Brazil harus mengubah prioritasnya," kata Zoraya, koordinator internasional Konfederasi Nasional bagi Industri (NCI). Prioritas utama mereka adalah memperbarui negosiasi dengan EU dan blok perdagangan Mercosur di Amerika Selatan, serta membuka peluang di pasar AS, Meksiko, India, dan negara ekonomi kuat lainnya. Negara ekonomi terkuat di Amerika Latin itu bertindak selaku ketua bersama - dengan India - kelompok G20 yang terdiri atas negara-negara berkembang di forum WTO. G20 berupaya membuka pasar produk pertanian di negara-negara kaya, serta bernegosiasi atas upaya EU dan AS membuka pasar produk industri dan jasa di negara-negara berkembang, demikian Thomson Financial.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008