Miranshah, Pakistan, (ANTARA News) - Taliban menembak mati seorang wanita di daerah persukuan di Pakistan. Perempuan itu mereka tuduh sebagai mata-mata tentara Amerika Serikat di seberang perbatasan di Afghanistan, kata pihak berwenang, Rabu. Mayat Gulzada Bibi (30), ditemukan di suatu lapangan pada Rabu, 14 kilometer barat Miranshah, kota utama di daerah bergolak Waziristan Utara. Catatan di dekat mayatnya menyatakan Bibi menjadi mata-mata untuk tentara sekutu pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan, kata pejabat keamanan Pakistan kepada kantor berita Prancis AFP. "Ia dihukum saat berbicara dengan penghubung Amerika Serikat-nya dengan telefon satelit," kata pejabat itu mengutip catatan tersebut. Taliban membunuh beberapa anggota suku pada beberapa bulan terahir dengan menuduh mereka adalah mata-mata. Pakistan semakin ditekan Amerika Serikat untuk menumpas pejuang Al Qaeda dan Taliban. Kedua kelompok itu disinyalir menggunakan wilayah persukuan di Pakistan sebagai tempat berlindung untuk menyerang pasukan asing di Afghanistan. Kelompok keras pendukung Taliban di daerah sabuk suku Pakistan menembak tewas dua warga suku setelah menuduh mereka menjadi mata-mata untuk pasukan Amerika Serikat di Afganistan, tetangganya, kata pejabat di Miranshah pada pekan lalu. Catatan ditinggalkan di jenasah tergeletak di desa perbatasan Lowara Mandi di daerah suku Waziristan Utara itu menunjukkan bahwa kedua orang tersebut mata-mata pasukan Amerika Serikat, kata pejabat tersebut. "Semua yang bekerja sebagai mata-mata Amerika Serikat akan mendapatkan nasib sama," katanya. Pakistan berperang dengan ratusan anggota kelompok Taliban dan Alqaida, yang lari melintasi perbatasan dari Afganistan, setelah serbuan pimpinan Amerika Serikat pada ahir 2001, menyusul serangan 11 September terhadap negara adidaya tersebut. Kelompok pejuang Taliban Pakistan pada ahir Juni menjatuhkan hukuman mati atas dua orang Afganistan di depan ribuan orang setelah kedua laki-laki itu dituduh melakukan mata-mata untuk kepentingan pasukan Amerika Serikat, kata saksi dan pejabat di Khar, Afganistan. Bakutembak membubarkan kerumunan itu setelah pembunuhan di dekat Khar, kota terbesar di wilayah suku di wilayah baratlaut, Bajaur, tersebut, yang mengakibatkan delapan orang lain cedera, kata saksi. Kelompok pejuang memenggal kepala salah seorang dari mereka dan menembak tewas yang lain, setelah menuduh keduanya menyampaikan keterangan kepada pasukan sekutu di Afganistan, yang melakukan serangan peluru kandali terhadap Bajaur pada Mei, yang menewaskan 14 orang. "Terjadi hukuman mati di depan umum oleh kelompok pejuang terhadap dua orang, yang diculik dua hari lalu oleh Taliban dengan tuduhan melakukan kegiatan mata-mata," kata pejabat keamanan setempat kepada AFP, sengan menambahkan bahwa itu terjadi 10 kilometer di barat Khar. Saksi pelaksanaan hukuman mati itu menyatakan lebih dari 5.000 orang berkumpul di lapangan terbuka untuk menyaksikan kejadian tersebut. Kelompok Taliban kemudian mengumumkan melalui pengeras suara bahwa lelaki tersebut adalah mata-mata, yang memasok keterangan kepada pasukan Amerika Serikat di Afganistan, yang mengakibatkan terjadi serangan udara oleh pasukan sekutu pada 14 Mei lalu. Serangan tersebut menyasar rumah dua pemimpin kelompok pejuang setempat, kata pejabat keamanan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008