New Delhi (ANTARA News) - Pemerintah Jepang menutup bagian konsuler kedutaanbesarnya di India, dan memperingatkan warganegaranya untuk menghindari tempat ramai, seperti pasar dan stasiun kereta, sesudah menerima surat elektronik peringatan tentang kemungkinan serangan. Kedutaan Besar Jepang di New Delhi dalam pernyataannya berbahasa Jepang di lamannya mengatakan bahwa negara itu menerima surat elektronik memperingatkan akan serangan atas daerah Sarojini Nagar, pasar terkenal New Delhi, tempat sedikit-dikitnya 66 orang tewas akibat serangan pada 2005. Bagian konsuler kedutaanbesar itu ditutup sejak 30 Juli "untuk sementara", kata jurubicara. Pemerintah India bersiaga tinggi sejak sedikit-dikitnya 45 orang tewas akibat rentetan 16 bom mengoyak Ahmedabad, kota utama negara bagian Gujarat, pada Sabtu. Serangan itu terjadi sehari sesudah bom membunuh satu wanita di Bangalore, ibukota perangkat lunak dan sumber luar India. Kelompok menamakan diri "Mujahidin India" menyatakan melancarkan serangan Ahmedabad itu, dengan menulis di surat elektronik dikirim lima menit sebelum ledakan pertama bahwa mereka membalas dendam atas pembantaian 2002 di Gujarat terhadap sekitar 2.500 orang, sebagian besar warga Muslim, oleh kerumunan orang Hindu. Polisi juga menjinakkan sedikit-dikitnya 13 bom di kota Surat, India barat, salah satu pusat terbesar pengasah intan dunia, dalam beberapa hari terahir. Tentara India pada Kamis menjinakkan bom di jalan raya utama Kashmir, yang tiap hari dipakai ratusan umat Hindu untuk mencapai candi gua keramat tinggi di gunung Himalaya, kata pejabat. Penemuan bom itu terjadi sesudah kota India, Bangalore dan Ahmedabad, dihantam rangkaian ledakan pada pekan lalu, yang menewaskan 50 orang dan mencederai sejumlah lagi. "Anggota kami mengetahui bom kuat dipasang di jalur ziarah," kata Prabhakar Tripathi, jurubicara Satuan Polisi Cadangan Pusat, kepada kantor berita Prancis AFP. Lacakan atas bahan peledak itu juga terjadi sesudah tentara menghalangi upaya pemberontak pada pekan lalu untuk menyerang iringan peziarah Hindu, yang kembali dari bersembahyang di gua gunung di Kashmir India, yang berpenduduk sebagian besar Muslim. Tripathi menyatakan bom itu dijinakkan di Manigam, 35 kilometer timur Srinagar, ibukota musim panas Kashmir India dan pusat kota pejuang Muslim, yang melancarkan perlawanan 19 tahun melawan kekuasaan India. Kekerasan di Kashmir India turun tajam sejak India dan Pakistan memulai alur perdamaian pada 2004, tapi Juli diwarnai serangan keras, yang polisi tuding pejuang sebagai pelakunya. Dalam salah satu serangan terbesar, sembilan tentara India tewas dan 16 luka sesudah bus mereka dihantam bom di dekat Srinagar. Kerusuhan menewaskan lebih dari 43.000 orang, kata hitungan resmi. Polisi menemukan sepuluh bom tak meledak di Surat, kota di India barat, salah satu pusat terbesar dunia pengasah intan, pada Selasa, tiga hari sesudah rentetan pemboman di negara bagian sama itu membunuh 45 orang. Rentetan 16 bom meledak di kota dekatnya, Ahmedabad --200 kilometer utara Surat-- di negara bagian Gujarat, pada Sabtu, sehari sesudah bom membunuh satu wanita di nat teknologi informasi Bangalore. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008