Phnom Penh, (ANTARA News) - Mantan menteri luar negeri Khmer Merah Ieng Sary Jum`at dilarikan ke rumahsakit setelah ditemukan darah pada air kencingnya, kata seorang jurubicara pengadilan genosida Kamboja yang didukung Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Ieng Sary, 82 tahun, adalah salah seorang dari lima kader rezim itu yang dituduh dalam kaitan pemerintahan Khmer Merah yang banjir darah, di Kamboja dari 1975-1979, yang mengakibatkan lebih dari dua juta orang tewas akibat kelaparan, kerja melampaui batas atau pembunuhan. "Para dokter menginformasikan kepada kami bahwa Ieng Sary dibawa ke rumahsakit pagi ini, karena dalam air seninya terdapat darah," kata jurubicara pengadilan Khmer Merah, Reach Sambath kepada AFP. Ieng Sary dibawa dari sel penjaranya ke Rumahsakit Calmette Phnom Penh untuk mendapat perawatan dokter, kata jurubicara itu. Dia telah dirawat di rumahsakit beberapa kali karena kondisi jantungnya sejak dia dan isterinya, mantan menteri sosial Khmer Merah Ieng Thirith, ditahan karena tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusian pada November lalu. Pada bulan lalu pengacara Ieng Sary menyatakan, bahwa dia harus dibebaskan sebelum pengadilan dimulai, karena dia sakit dan penjara yang akan membunuhnya. Pengadilan gabungan Kamboja-PBB dibentuk dua tahun lalu, setelah hampir sedasawarsa terjadi tawar-menawar, yang membawanya ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan salah satu pembunuhan massal terburuk pada abad 20 lalu. Empat orang tersangka lainnya yang diajukan ke pengadilan itu sebagian besar telah berumur 70-an dan 80-an tahun, serta mencemaskan kesehatan mereka berkaitan dengan proses pengadilan, seperti kritik-kritik yang mengkhawatirkan mereka akan meninggal sebelum pengadilan dituntaskan. Pemimpin Khmer Merah Pol Pot meninggal pada tahun 1998. Para pejabat pengadilan juga mengatakan, bahwa mereka berharap pengadilan tahap pertama ini akan dimulai September, untuk menghadapkan Kaing Guek Eav atau `Duch` yang memimpin pusat penyiksaan di Phnom Penh. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008