Surabaya (ANTARA News) - Keluarga korban pembunuhan yang dilakukan tersangka Verry Idham Henryansah alias Ryan (34), meminta aparat penegak hukum menjatuhkan hukuman mati kepada tersangka. "Saya tidak terima, pelaku harus dihukum mati," kata kakak kandung Guruh Setio Pramono asal Nganjuk, yakni Andi Kurniawan, usai menerima penyerahan jenazah adiknya di Mapolda Jatim, Jumat. Didampingi tiga anggota keluarganya yang lain, ia menceritakan dirinya bertemu dengan adiknya untuk terakhir kalinya pada April 2008. "Saya nggak tahu, karena adik saya hanya pamit mau ke temannya, tapi setelah itu tidak pernah bertemu lagi," katanya, sembari menahan tangis. Ia mengaku adiknya sudah dicari ke keluarga lain dan teman-temannya juga tidak ada, namun keluarga akhirnya mendengar kabar pembunuhan yang dialami adiknya. Hal yang sama juga dikemukakan kakak kandung Aril Somba Sitanggang asal Jakarta, yakni Dion. "Saya sedih, saya berharap pelakunya dihukum mati. Saya sudah lama nggak bertemu adik saya, karena saya bertemu terakhir pada Maret lalu, tapi tahu-tahu bertemu sudah menjadi mayat," katanya. Permintaan serupa juga disampaikan Pdt Timbul Sitanggang dari Gereja Huria Kristen Batak Protestan (KHBP) Manyar Surabaya saat mewakili ketiga keluarga untuk menerima jenazah dari Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja. "Kami mohon proses hukum dapat segera dituntaskan demi keadilan. Permohonan itu bukan karena balas dendam, tapi agar tak terulang pada keluarga yang lain," katanya. Ia berharap jangan ada korban lagi yang dialami keluarga lain. "Cukuplah keluarga kami saja yang merasakan peristiwa yang tragis itu," katanya. Usai upacara penyerahan jenazah, keluarga Aril langsung mengadakan misa kematian di gedung Mahameru Mapolda Jatim dengan dipimpin Romo Yoseph dari gereja Katholik Santo Paulus, Juanda, Surabaya beserta jemaatnya. Sementara itu, jenazah Guruh Setio Pramono (Nganjuk) yang beragama Islam langsung dibawa ke Masjid "Nurul Huda" Mapolda Jatim untuk disalati, namun salat jenazah dilakukan setelah salat Jumat. Almarhum Guruh disalati ratusan jamaah salat Jumat Masjid "Nurul Huda" Mapolda Jatim dengan imam salat jenazah oleh Aiptu Imam Syafi`i, termasuk Kapolda Jatim dan Wakapolda Jatim di barisan terdepan. Usai salat jenazah, almarhum langsung dimasukkan ke mobil jenazah milik RS Bhayangkara Nganjuk untuk diantar menuju pemakaman umum di Bagor, Nganjuk, Jatim. Lain halnya dengan jenazah Aril yang diantar ke bandara Juanda Surabaya. Rencananya, almarhum dimakamkan di samping makam ayahandanya Albert Sitanggang di TPU Pondok Rangon Jakarta Timur (2/8). Ke-11 korban Ryan adalah Aril Somba Sitanggang (Malang, Jatim), Vincentius Yudi Priono (Wonogiri, Jateng), Guruh Setio Pramono (Nganjuk, Jatim), dan seorang lagi bernama Graddy yang semula diduga ras Eropa (kukaoit) ternyata berdarah Manado (marga Tumbunan). Lima korban yang terbaru adalah Agustinus alias Wawan (28) yang dibunuh pada Agustus 2007, Muhammad Akhsoni alias Soni (29) yang dibunuh pada Nopember 2007, Zainal Abidin alias Zeki (21) yang dibunuh pada Januari 2008, serta Nanik Hidayati (23) dengan anaknya Silvia Ramadani Putri (3) yang dibunuh pada April 2008. Namun, masih ada satu korban yang belum teridentifikasi, karena dia diduga korban pertama yang dibunuh pada 2006, sehingga tersangka juga lupa. Sebelumnya, Ryan membunuh dan memutilasi teman dekatnya Heri Santoso hingga tujuh potongan di Depok, kemudian dibuang di Jl Kebagusan, Jakarta dan terungkap pada 12 Juli 2008, namun kasus mutilasi itu akhirnya mengarah ke serangkaian pembunuhan di desa Jatiwates, kecamatan Tembelang, kabupaten Jombang. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008