Batam (ANTARA News) - Siaran Radio Singapore International (RSI) tidak lagi mengudara mulai 1 Agustus karena MediaCorp, pemiliknya, menghentikan program berbahasa Inggris, Indonesia, Melayu dan Mandarin di gelombang pendek pada radio tersebut. Penutupan itu menyebabkan kerjasama RSI dengan 19 radio di Sumatera, Jawa dan Bali, terhenti untuk sementara. Dirut PT Radio Kencana Indah Suara, Kristyanto, yang radionya, Kei 102.3 FM, di Batam, bermitra dengan RSI, menyatakan, merasa kehilangan pertukartan acara dan informasi. Radio Kei dengan Ria FM yang merupakan bagian dari RSI, telah beberapa tahun menyelengarakan siaran bersama ala titian muhibah dalam siaran bahasa Melayu. Program berita, informasi, obrolan antarwarga yang dikemas santai setengah jam setiap sore itu, dikatakannya, banyak diminati pendengar di Dumai, Pekanbaru (Riau) dan Kepulauan Riau. Kris mengatakan sengaja tidak memilih program berbahasa Indonesia, Inggris atau Mandarin, karena yang berbahasa Melayu merupakan upaya memelihara ikatan keserumpunan kedua bangsa. Penghentian siaran tersebut telah disosialisasikan pengasuh RSI, sejak sebulan silam, namun bagi Kris yang juga pemilik Radio Kei FM, realisasinya menyisakan kenangan indah Ia mengenang, pertukaran informasi mengenai penyelenggaraan pergelaran musik beberapa bangsa di ajang "A Mild Soundrenaline", 27 Juli 2008, merupakan salah satu yang terindah dalam hubungan kerjasama dengan RSI, dan umumnya dengan MediaCorp. "Pada iven itu banyak orang dari Singapura ke Batam," katanya. MediaCorp, demikian Kris, sudah menawari Kei FM untuk bekerjasama dengan radio-radio lain di Singapura. Teknologi RSI beroperasi sejak 1994. Dengan gelombang pendek (SW) radiusnya mencapai 1.600 km. Pendengarnya, sekitar setengah juta di Asia Tenggara, terutama di Malaysia Semenanjung dan Timur, Indonesia, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Channel NewsAsia (CNA)--anak MediaCorp--memberitakan, setelah penutupan siaran empat bahasa RSI pada Kamis malam resmi dilakukan CEO MediaCorp Lucas Chow, stasiun transmisi di Kranji berhenti beroperasi.. Perkembangan teknologi media, mengubah kebiasaan pendengar. Mereka berpindah akses dari siaran radio SW ke radio FM, dan internet. Selain itu makin banyak masyarakat yang pindah ke CNA untuk mendapatkan informasi dan berita tentang perkembangan Singapura, kawasan dan global. Dengan demikian, siaran dalam empat bahasa di radio SW tidak lagi optional, kata manajemen MediaCorp. Hingga siaran terakhir, sejumlah warga Indonesia tercatat sebagai pekerja profesional di RSI siaran Bahasa Indonesia yaitu Harry, Rane, Aji, Suryatini, Vina dan Fika. MediaCorp menyatakan akan menyebarkan seluruh staf RSI dan melatih sebagian di antaranya untuk penugasan-penugasan baru. Direktur Program RSI bahasa Melayu dan Indonesia Norshima Aziz bersama stafnya berkali-kali menjadi tuan rumah bagi peserta dari Indonesia untuk pelatihan media, umum, pejabat, profesional yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri Singapura dalam "Singapore Cooperation Programme".(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008