Semarang (ANTARA News) - Ruang Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang berada di Lantai 11 Gedung A Setda Jateng, Rabu (29/7) dibobol maling sehingga tiga layar monitor "liquid crystal display" (LCD) komputer raib. Menurut Keterangan yang berhasil dihimpun ANTARA News, di Semarang, Jumat, aksi pembobolan yang dilakukan pencuri baru diketahui pegawai Biro Humas Setda Jateng, Kamis (30/7) pagi saat masuk kerja usai menikmati liburan Hari Isra Mikraj. Diduga, pencuri melakukan aksinya pada Rabu (29/7) yang merupakan libur nasional, pada saat situasi Kantor Biro Humas Setda Jateng di Kompleks Kantor Gubernur Jalan Pahlawan Nomor 9 Semarang tidak ada aktivitas. Namun anehnya perangkat yang digondol maling hanya layar monitor LCD saja, sedangkan "central processing unit" (CPU) masih berada di tempat. Padahal, berita acara penyerahan bantuan perangkat komputer dan monitor LCD bantuan Depkominfo hingga kini belum ditandatangi antara pejabat Biro Humas Setda Jateng dan pejabat Depkominfo. Melihat tiga layar monitor LCD lenyap dari tempatnya, para pegawai Biro Humas Setda Jateng yang saat itu sudah berada di ruangan kelabakan karena tidak percaya tiga layar monitor LCD komputer bantuan Depkominfo raib. Meskipun nilai kerugian tidak seberapa, para pegawai Biro Humas Setda Jateng hingga kini tidak bisa "tidur nyenyak" karena merasa tertampar atas kehilangan tiga layar monitor LCD komputer yang raib digondol maling, padahal ruangan Biro Humas Setda Jateng dikunci. Kepala Biro Humas Setda Jateng, Amat Antono ketika dikonfirmasi menyatakan barang tersebut cuma "ketlingsut" (terselip), saat pindahan. Semula Badan Informasi Komunikasi dan Kehumasan (BIKK) menempati lantai 11 dan 12, setelah struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) berubah menjadi Biro Humas, maka hanya menempati lantai 11 sehingga ada sejumlah barang yang dipindah. "Nggak ada komputer yang hilang. Cuma ada layar LCD yang `ketlingsut` waktu pindahan. Kemarin (Kamis, 31/7) memang saya minta teman-teman Biro Humas Setda Jateng untuk mencari LCD tersebut," katanya. Selain itu, mereka diminta menata barang-barang yang masih berserakan yang hingga kini masih berserakan, kata Amat ketika dikonfirmasi melalui telepon.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008