Jakarta (ANTARA News) - Dalam aturan protokoler tak mungkin seorang Wakil Presiden memberikan pidato di suatu acara dimana Presiden juga hadir. Jika demikian tentu presiden yang akan berpidato. "Sebenarnya saya agak kikuk. Biasanya yang bicara (pidato) bukan wapres kalau ada Presiden. Tapi disini saya Wapres bicara di depan `Presiden`," kata Wapres saat membuka Rakornas Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) di Jakarta, Sabtu. Pernyataan Wapres tersebut kontan membuat tawa sekitar 1500 peserta Rakornas. "Tapi ngak apa-apa bicara di depan Presiden Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK)," kata Wapres yang di sambut tawa sekitar 1500 peserta rakornas. Presiden PDK Riyaas Rasyid-pun tertawa terbahak-bahak. Belum juga reda tawa, Wapres melanjutkan, bahwa warna PDK yang putih sangat baik. Pada saat itu seluruh peserta rakornas memang mengenakan baju seragam berwarna putih. Warna lambang PDK. "Putih itu suci. Tapi yang tertinggi itu kuning. Kuning itu emas. Dan kalau padi yang mahal itu yang sudah kuning, kalau hijau belum, ha...," kata Wapres mengkampanyekan warna Partai Golkar. Untuk kesekian kalinya peserta dibuat tertawa. "Eh..ini saya sudah kampanye, tapi tak apalah kampanye kepada bekas kadernya sendiri. Itu artinya Partai Golkar baik karena biarkan kader-kadernya berkembang, melebar, nanti kalau sudah di atas bersatu lagi," kata Wapres yang disambut tepuk tangan. Wapres menjelaskan banyaknya parpol pada saat ini merupakan konsekuensi dari era demokrasi. Jika pada jama Orde baru memang hanya tiga parpol. "Saya yakin orang PDK ini 90 persen orang Golkar. Jadi betul banyak orang Golkar yang pindah ke PDK," kata Wapres lagi-lagi membanyol.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008