Yangon (ANTARA News) - Pelapor khusus baru Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk masalah hak asasi manusia (HAM) di Myanmar Ahad tiba di negara yang diperintah oleh militer itu, untuk mengembang misi pertamanya di sini sejak dia menerima jabatannya, kata seorang pejabat PBB. Tomas Ojea Quintana, yang menggantikan Paulo Sergio Pinheiro pada Mei lalu, mendarat di bandara Yangon sekitar pukul 06:45 waktu setempat. Dia akan tinggal di Myanmar sampai Kamis. "Penerbangannya sudah tiba," kata seorang pejabat PBB membenarkan. Satu pernyataan PBB yang dikeluarkan di Jenewa Kamis mengatakan, bahwa Quintana berharap akan mengunjungi daerah-daerah yang dilanda badai topan Nargis, yang menyapu Myanmar tiga bulan lalu, dan akan bertemu dengan para pejabat pemerintah, pemuka partai politik dan kelompok-kelompok etnis serta keagamaan. "Pelapor khusus berharap akan melakukan dialog yang konstruktif dengan pihak penguasa setempat, dengan harapan bisa memperbaiki situasi hak asasi manusia rakyat Myanmar," kata PBB. Seorang pejabat pemerintah Myanmar mengatakan kepada AFP, bahwa Quintana akan mengunjungi ibukota baru Naypyidaw pada hari Rabu, untuk menemui para petinggi junta. Namun demikian pihak PBB belum menyiarkan jadwal kunjungan utusan baru tersebut. Kunjungan terakhir Pinheiro ke Myammar dilakukan November tahun lalu, yang juga merupakan kunjungan pertamanya sejak 2003, setelah terjadi tindakan keras terhadap para pelaku protes anti yunta, ketika lebih dari 100.000 orang dipimpin para pendeta Budha berpawai di jalan-jalan Yangon. Selain membungkam gerakan pro demokrasi, junta militer juga dituduh secara luas menindas suku minoritas yang tinggal di daerah-daerah di sepanjang perbatasan, termasuk menelantarkan, memperkosa dan melakukan kerja paksa.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008