Banda Aceh (ANTARA News) - Muhammad Her (20), ditemukan meninggal dunia berlumuran darah di tempatnya bekerja, Depot air isi ulang, Desa Lam Ara, Kecamatan Bandar Raya Kota Banda Aceh, Senin, sekira pukul 09.30 WIB, setelah aparat kepolisian mendobrak tempat usaha tersebut. Aparat kepolisian mensinyalir tewasnya penjaga depot usaha air isi ulang itu akibat kekerasan, namun kasus tersebut masih dalam penyelidikan petugas Poltabes Banda Aceh, kata Kapoltabes Kombes (Pol) Illsaruddin, di Banda Aceh, Senin. Selain itu, seorang teman satu kamar dengan korban yakni Rizki, ditemukan dalam kondisi kritis akibat terkena pukulan benda tumpul dibagian kepalanya dan kini dalam perawatan intensif di rumah sakit di Banda Aceh. "Saksi kunci adalah Rizki, teman korban yang juga terkena pukulan benda keras. Kita belum bisa menanyakan kejadian itu kepada Rizki karena kondisinya masih kritis," kata Ilsaruddin. Dijelaskan kronologis ditemukan dua pekerja usaha depot air isi ulang itu berawal dari laporan seorang warga yang berada di dekat usaha tersebut. "Warga merasa curiga kenapa usaha depot air isi ulang yang biasanya buka pukul 07.00 WIB. Namun sampai pukul 08.00 WIB belum juga buka. Karena curiga, warga mengintip dari jendela lantai dua bangunan dan melihat ada percikan darah," katanya. Setelah itu, warga melaporkan kecurigaan itu kepada aparat kepolisian terdekat (Polsek Bandar Raya). "Kemudian, petugas yang dibantu masyarakat setempat mendobrak pintu ruko tersebut. Setelah itu menemukan dua remaja (satu kondisi kritis dan satu lagi tidak bernyawa)," katanya. Kombes Illsaruddin menjelaskan, korban Muhammad Hera langsung di evakuasi ke RS untuk diotopsi, sementara Rizki dilarikan ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan. "Kami menemukan barang bukti antara lain sepotong kayu balok, selimut dan kain berlumuran darah di lokasi kejadian," katanya. Sementara jasad Muhammad Hera, langsung dikebumikan di desa Lam Ara setelah diotopsi di RSU Zainoel Abidin untuk kepentingan penyelidikan. "Kasus ini masih dalam penyelidikan kami. Tiga orang telah kami mintai keterangan sebagai saksi, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita temukan pembunuhnya," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008