Jambi (ANTARA News) - Seorang psikolog menilai penyimpangan seks dilakukan ibu yang dihamili anak kandungnya hingga melahirkan, di Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Jambi yang cukup menggegerkan, karena kesalahan sang ibu yang tidak mengajarkan ilmu agama kepada anaknya. Penyimpangan moral dan jiwa itu lebih banyak disebabkan kesalahan orangtua, apalagi menurut pengakuan anak laki-lakinya masih di bawah umur dan sudah lama berpisah dengan ibunya," ujar psikolog Rizki Takriyati di Jambi, Senin (4/8). Penilaian itu disampaikan Rizki yang juga Pembantu Rektor III Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Thaha Syaifudin Jambi, ketika dimintai tanggapannya kasus seorang ibu bernama Sum (35) melahirkan anak perempuan akibat berhubungan dengan anak kandungnya sendiri, Fer (16). Seharusnya, menurut psikolog ternama di Kota Jambi itu, ibu yang dilaporkan sudah menjanda itu membimbing anaknya untuk tidak melakukan perbuatan dosa dengan melakukan hubungan seks terlarang antara ibu dengan anak kandung. Faktor lain penyebab penyimpangan moral itu, bisa dikarenakan anak kandungnya yang tidak lulus sekolah dasar (SD) tersebut sudah lama berpisah dengan orangtua sehingga tidak mendapatkan bimbingan agama dan pendidikan umum. Sementara ibu berinitial Sum yang kini bersama bayi perempuannya dititipkan di salah satu panti, juga kurang mendalami ilmu agama dan tidak mampu menahan kejolak seks karena lama ditinggalkan suami, tambah ahli tentang perilaku moral dan jiwa itu. Peristiwa ibu dihamili ibu kandung di Jambi itu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, karena selama ini sering terjadi seorang bapak menghambili putri kandung atau anak tiri. Polisi akan memeriksa Sum sebagai tersangka pencabulan terhadap anak kandungnya Fer yang masih di bawah umur.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008