Washington (ANTARA News/afp) - Analisa pesawat pendarat Phoenix atas sampel tanah yang baru-baru ini diambil dari Mars telah menemukan kemungkinan jejak perchlorat, yakni zat yang sangat teroksidasi yang berbahaya bagi kehidupan, NASA menyatakan Senin. Dua sampel tanah terpisah dianalisa pada bulan lalu oleh dua peralatan di dalam wahana antariksa itu, dengan hasil yang "mengindikasikan salah satu dari unsur pokok tanah tersebut boleh jadi adalah perchlorat," kata NASA dalam pernyataannya yang menekankan kualitas awal dari pengujian itu. "Kami berjanji akan melanjutkan proses ilmiah yang sulit ini. Sekalipun kami belum merampungkan proses kami atas sampel-sampel ini, kami memperoleh hasil lanjutan yang menarik sekali," ujar Peter Smith, penyelidik utama Phoenix di Universitas Arizona, Tucson. "Awalnya ... analisa mengindikasikan tanah seperti Bumi. Analisa lebih lanjut mengungkapkan aspek kimiawi tanah yang tak seperti Bumi," tambahnya. Para penyelidik kini bekerja untuk melenyapkan kemungkinan kandungan perchlorat pada sampel tanah Mars dipengaruhi oleh sumber teresterial yang berasal dari pesawat antariksa Phoenix sendiri, kata Badan Aeronautika dan Antariksa AS (NASA). Sampel tanah yang dianalisa Minggu mengandung zat seperti es putih yang bila mencair ternyata hanyalah air -- yang mengkonfirmasikan kecurigaan awal pada Juni lalu -- tidak mengandung perchlorat, tambah NASA. Pesawat pendarat Phoenix mulai menggali parit di permukaan Mars setelah menyentuh permukaan Mars dekat kutub utara planet itu pada 25 Mei, yang mengungkapkan zat putih yang menurut para ilmuwan adalah es pada Juni. Sekalipun zat penting, yang meliputi sodium, potasium dan magnesium, telah ditemukan di Mars, sebegitu jauh bahan organik belum ditemukandi sana, tutur tim Phoenix. (*)

Copyright © ANTARA 2008