Magelang, (ANTARA News) - Guguran lava dan gempa multy phase (MP) Gunung Merapi yang sempat meningkat beberapa waktu lalu, dalam sepekan terakhir cenderung menurun. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan, Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta yang diterima pos pengamatan Gunung Merapi Babadan, Magelang, Selasa , guguran lava pada 28 Juli-3 Agustus 2008 terjadi guguran lava 81 kali, gempa MP 32 kali, dan gempa tektonik 13 kali. Sementara itu, pada pekan sebelumnya (21-27 Juli 2008) terjadi guguran lava 127 kali, gempa MP 42 kali, dan gempa tektonik 14 kali. "Guguran dan gempa MP menurun dibanding minggu lalu. Secara umum gempa masih normal," kata Petugas pos pengamatan Gunung Merapi Babadan, Giyoto. Giyoto mengatakan, secara umum kondisi puncak Gunung Merapi masih aktif normal. Meskipun sempat terjadi peningkatan jumlah guguran pada pekan lalu, hal itu belum berpengaruh terhadap status Merapi. "Kondisi hari ini masih relatif sama seperti hari kemarin, belum ada peningkatan secara visual maupun sistem," katanya. Sebelumnya, Kasi Kegunung Apian Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Sri Sunarti saat memantau di pos Babadan mengatakan, selama ini masih terjadi ketidakstabilan kubah. "Namun masih disekitar puncak. Jaraknya juga masih relatif pendek," katanya. Menurut Sri Sunarti, hingga saat ini, status Gunung Merapi masih aktif normal, lantaran secara deformasi belum menunjukkan peningkatan secara signifikan. Masa erupsi tahunan Gunung Merapi belum tampak. "Terjadinya guguran lava yang mencapai kiloan meter itu, karena puncak Gunung Merapi masih terdapat kubah lava 2001 dan 2006 yang kondisinya tidak stabil," katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008