Surabaya (ANTARA News) - Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Surabaya yang berkedudukan di Polda Jatim, kini memiliki Labfor DNA dengan bantuan alat uji DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) yang canggih dari pemerintah Amerika Serikat (AS). "Sekarang, pelaku kejahatan sudah canggih sehingga jarang ditemukan sidik jari di TKP (tempat kejadian perkara), tapi DNA memungkinkan penyidikan melalui tes DNA dengan bagian tubuh sebagai sampel," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S Sumawiredja di Mapolda Jatim, Rabu. Ia mengemukakan hal itu dalam peresmian Labfor DNA yang dihadiri Kepala Keamanan Regional AS Dean Simplins, Penasehat Senior Penegakan Hukum Depkeh AS Gerald H Henett Jr, Konsultan Senior Forensik ICITAP Indonesia Prof David N Gidley, dan Konsul Jenderal AS di Surabaya Carryn McClelland. Selain itu, staf ICITAP (Internasional Criminal Investigative Training Assistant Program) Indonesia Jhon Montanio, Kapolda Kalteng, perwakilan Kapolda Kalsel dan Timur, Kepala Labfor Cabang Surabaya Kombes Pol Bambang W Suprapto, dan Direktur Reserse Kriminal Polda Jatim Kombes Pol Rusli Nasution. "Kami sudah lama terlibat dalam proyek forensik di sini dan proyek forensik DNA (asam nukleat penyimpan cetak biru aktifitas sel) itu yang paling kompleks dengan membutuhkan teknologi tinggi," kata Konsultan Senior Forensik ICITAP Indonesia, Prof David N Gidley. Menurut dia, Labfor DNA bukan hanya dapat digunakan identifikasi pelaku kejahatan, namun juga dapat menjadi lokasi penyimpanan data base DNA dari pelaku kejahatan, sehingga memudahkan penyelidikan. "Kalau kita menemukan sampel DNA di TKP, maka kita tinggal melacak pada data base DNA, sehingga bila ada kecocokan akan segera dapat melakukan penyidikan terhadap tersangka," katanya. Secara terpisah, Kepala Labfor Polri Cabang Surabaya Kombes Pol Bambang W Suprapto menyatakan pihaknya selama ini harus mengirimkan sampel DNA ke Jakarta, termasuk sampel DNA untuk tersangka Ryan yang membunuh 10 orang di Jombang dan seorang di Jakarta. "Tapi, masyarakat umum juga bisa memanfaatkan fasilitas canggih itu, seperti untuk pembuktian garis keturunan lewat DNA, identifikasi lewat DNA, dan sebagainya. Sampelnya juga tinggal ambil dari jaringan tubuh yang memiliki inti sel seperti gigi, rambut, jaringan otot, air liur, air mani, kuku, dan darah," katanya. Fasilitas alat uji DNA yang dimiliki Labfor DNA berjumlah 35 item fasilitas dengan empat unit yang besar yakni unit kimia bioforensik, unit dokumen uang palsu forensik, unit fisika instrumen forensik, dan unit balistik metalurgi forensik. Selain itu juga ada beberapa kamera digital beresolusi tinggi, bullet recovery tank, dan digital comparison microscope yang seluruhnya berstandar internasional. "Untuk masyarakat umum, biayanya Rp2 Juta," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008