Jakarta, (ANTARA News) - PT Inka meluncurkan bus tempel (bus gandeng) bernama Inobus yang akan menjadi moda transportasi di jalur busway di Jakarta. Prototipe bus gandeng tersebut akan segera diuji di koridor 1 busway Blok M-Kota. Peluncuran dilakukan bersamaan dengan peluncuran kapal bersayap rancangan BPPT, Wing in Surface Effect (WiSE) oleh Menristek Kusmayanto Kadiman pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-13 di Ritech Expo di Jakarta, Jumat. "Inobus ini akan melengkapi busway yang sekarang beredar dan masih merupakan barang impor dari Korea dan China," kata Kepala Divisi Pengembangan Bisnis PT Inka, Muh Harsan B, seusai peluncuran tersebut. Prototipe bus gandeng tersebut akan segera diuji di koridor 1 busway Blok M-Kota setelah itu baru diproduksi secara massal, katanya sambil menambahkan bahwa kebutuhan Jakarta akan bus gandeng saat ini mencapai 150 unit. "Arah kebijakan ke depan, busway yang sekarang ini memang akan diganti bus gandeng," katanya. Menurut dia, busway buatan PT Inka bersama BPPT itu lebih baik daripada busway impor sekaligus lebih murah dengan harga Rp3 miliar per unit. Inobus tersebut bermesin khusus CNG 320 HP serta Automatic Transmission-retarder integrated dari Cummins Inggris, berbahan bakar gas dengan dimensi 18m x 2,5m x 3,5 meter dan dengan tempat duduk 20x2 buah serta mampu dimuati hingga 120 penumpang. Dalam kesempatan itu, Harsan juga mempromosikan produk nasional buatan PT Inka lainnya seperti microcar bernama Gea, berisi empat penumpang yang juga sudah masuk pasar dengan harga sekitar Rp45 juta on the road. Mobil kecil yang mesinnya merupakan hasil Riset Unggulan Strategis Nasional (Rusnas) yang dibuat oleh BPPT itu, menurut dia, juga sudah dipesan oleh BPPT untuk keperluan dinas sehari-hari. Ia juga optimistis, mobil mungil seperti Suzuki Karimun tersebut bakal laku di pasar dalam negeri karena harganya murah, ia mencontohkan sejumlah SMK yang sudah memesan Gea untuk para gurunya. Selain itu, PT Inka yang biasa memproduksi gerbong kereta api itu, juga merambah ke produksi midibus, kendaraan tiga per empat yang masih dalam rancangan prototipe. (*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008