Beijing (ANTARA News) - Petinju kelas berat ringan samoa, Farani Tavui, dibawa ke rumah sakit hari Sabtu setelah di dipukul KO hingga tak sadarkan diri oleh lawannya dari Kroasia dalam pertandingan babak penyisihan Olimpiade Beijing. Debutan Olimpiade tersebut memperoleh kesadarannya kembali saat dimasukkan ke ambulan, kata Charles Butler, kepala komisi medis Asosiasi Tinju Amatir Internasional. Meskipun demikian ia menjalani tes "rutin" untuk menjamin ia tidak mengalami pendarahan internal di otaknya akibat pukulan itu dan diperparah lagi setelah ia roboh dan kepalanya menghantam kanvas, tambah Butler. "Saya tidak dapat mengambil risiko dari sindrom dampak kedua ini," katanya kepada wartawan. Tavui (22) dihajar habis-habisan oleh Marijo Sivolija-Jelica, peraih medali perak kejuaraan dunia 2005 ketika wasit memberi hitungan 23 detik di ronde ketiga setelah mendapat pukulan kombinasi kanan-kiri di kepalanya. Satu-satunya petinju Samoa di Olimpiade tersebut berjalan ke sudut netral, tetapi jalannya sempoyongan dan jatuh sebelum mencapai sudut ting. Ia berusaha berdiri, tetapi tidak bisa dan jatuh lagi. Dokter segera masuk ring dan segera meminta usungan, sementara wasit menghentikan pertarungan. Tavui tampak sadar, tetapi kepalanya terkulai dan kakinya lemas ketika staf medis menandunya ke luar arena. Butler mengatakan "untuk periode yang sangat pendek" petinju itu pasti tak sadarkan diri, meskipun ia kemudian mampu sadarkan diri. "Saya merasa sangat yakin bahwa anak muda ini akan baik-baik saja," tambah Butler. Sivolija-Jelica mengatakan ia mencemaskan keselamatan lawannya. "Saya tidak suka (menyebabkan) cedera semacam itu, karena hal itu bisa saja terjadi pada saya," kata petinju Kroasia itu. "Saya tidak kejam. Saya adalah seorang petinju yang emosional, saya tidak merasa senang," katanya, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008