Pontianak (ANTARA News) - Hingga tahun lalu, banyak warga yang mendiami kawasan perbatasan dengan Malaysia, terutama di Desa Sugumun, Kecamatan Sekayam, Sanggau, Kalimantan Barat, memasang bendera merah putih terbalik, putih di atas dan merah di bawah. "Pada tahun-tahun lalu tidak sedikit masyarakat kami salah ketika memasang bendera," kata tokoh masyarakat Sugumun, Suwito, dalam Temu Wicara Gerakan Merah Putih di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Pontianak, Senin. Menurut Suwito, ketika ditanyakan, warga umumnya mengaku memasang warna merah di bawah dan putih di atas karena takut warna merahnya luntur ketika diguyur hujan. Ia mengatakan, yang memasang bendera terbalik itu umumnya mereka yang berumur di atas 40 tahun, dan mereka yang lebih muda sudah lebih mengerti cara memasang bendera merah putih dengan benar. "Tetapi kalangan generasi sekarang masih banyak yang belum pas atau banyak salah ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya. Mereka lebih hafal menyanyikan lagu kebangsaan negara tetangga ketimbang lagu Indonesia Raya," ujar Suwito. Menurut dia, kondisi tersebut akibat desa mereka sangat terpencil dan putus hubungan dengan kecamatan terdekat, yaitu Kecamatan Ketungau Hulu, yang bisa ditempuh enam jam perjalanan melewati jalan tanah berlumpur. "Kami dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari lebih banyak bergantung dari Malaysia. Selain karena mudah didapat, juga bisa ditempuh satu jam perjalanan dengan jalan kaki," katanya. Desa Segumun (Sanggau) berbatasan dengan Mongkos (Sarawak, Malaysia). Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar Syakirman mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Keluarga Besar Putra Putri Polri memberikan ribuan bendera merah putih secara gratis kepada warga lima kabupaten yang berada di perbatasan, yaitu Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau, Sintang, dan Kapuas Hulu. Ia mengatakan, lunturnya semangat nasionalisme di kalangan masyarakat tidak terlepas dari pengaruh globalisasi, sehingga masyarakat dengan mudah mengakses setiap informasi dari luar tanpa diimbangi informasi dari bangsa Indonesia. "Sehingga masyarakat di perbatasan lebih kenal para pemimpin maupun tokoh pejuang di negara tetangga ketimbang Indonesia, karena di sana dengan mudah bisa nonton TV Malaysia. TV kita tidak dapat diterima di sana," ujarnya. Syakirman mengatakan, untuk itu dalam rangka HUT ke-63 Kemerdekaan RI, pihaknya menyebarkan bendera merah putih sebanyak-banyaknya, dengan bentuk yang lebih besar dan dibuat dari bahan yang tidak mudah sobek. Kepala Kepolisian Daerah Kalbar, Brigadir Jenderal Polisi Raden Nata Kesuma mengatakan, dibagikannya ribuan bendera Merah Putih kepada masyarakat perbatasan diharapkan bisa meningkatkan kembali semangat nasionalisme dan patriotisme. "Sudah saatnya kita secara bersama-sama menumbuhkan semangat nasionalisme yang saat ini sudah mulai memudar," kata Nata Kesuma. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008