Presiden Jokowi meminta saya, menugaskan saya untuk tetap menjadi menteri keuangan
Jakarta (ANTARA) - Sri Mulyani Indrawati mengaku dirinya tetap diminta untuk menjadi Menteri Keuangan pada periode pemerintahan Presiden Joko Widodo 2019-2024.

"Presiden Jokowi meminta saya, menugaskan saya untuk tetap menjadi menteri keuangan," kata Sri Mulyani seusai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Sri Mulyani bertemu dengan Presiden Jokowi sekitar 1,5 jam. Atas tawaran itu, Sri Mulyani pun menerimanya.

Baca juga: Sri Mulyani jadi calon menteri pertama hari kedua tiba di Istana

"Saya pribadi merasa hal ini sebagai kehormatan untuk bisa melaksanakan tugas kembali sebagai menteri keuangan dengan terus mendorong kualitas sumber daya manusia," tambah Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengaku akan bekerja sama dengan menteri bidang ekonomi lainnya seperti menteri perindustrian, menteri perdagangan dan menteri usaha kecil dan menengah dalam membangun ekonomi lebih baik lagi.

"Bagaimana kita bisa mendorong instrumen-instrumen kebijakan, baik di bidang fiskal dan bertukar pikiran di sektor keuangan perbankan dan capital market karena selama ini di kementerian keuangan kami berkoordinasi dengan OJK dan LPS dalam forum KSSK agar bisa menjaga stabilitas ekonomi ketahanan ekonomi, tapi dalam saat yang sama meningkatkan policy usaha kecil menengah," jelas Sri Mulyani.

Apalagi saat ini Indonesia menghadapi tantangan perekonomian global yang tidak pasti.

Baca juga: Sri Mulyani menjadi orang Ke-12 yang dipanggil Presiden Jokowi

"Dibutuhkan seluruh policy untuk menjaga perekonomian dari tantangan global dalam negeri. Kita sudah sering melihat anggaran perlu eksekusi dengan baik di tingkat lembaga maupun daerah," ujar Sri Mulyani menegaskan.

Ia pun bertekad cita-cita Presiden untuk membangun SDM dengan baik ditambah birokrasi bersih dari korupsi serta pertumbuhan ekonomi inklusif patut didukung.

"Ini merupakan kehormatan bagi saya untuk dukung Presiden dan Wapres," jelas Sri Mulyani.

Hingga saat ini sudah ada lima orang yang dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Kepresidenan yaitu mantan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani, mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, mantan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, anggota Komisi VI DPR dari fraksi PDI Perjuangan Juliari Batubara yang telah merapat ke Istana Kepresidenan Jakarta.

Baca juga: Presiden panggil Juliari Batubara dan Siti Nurbaya

Pada Senin (21/10), Presiden Jokowi sudah memanggil 11 orang ke istana kepresidenan. Mereka adalah Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, CEO dan pendiri Gojek Nadiem Makarim, Komisaris Utama NET Mediatama Televisi Wishnutama, pendiri Mahaka Group Erick Thohir, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Selanjutnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, mantan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo, Komisaris PT Adhi Karya Fajrul Rachman, dan staf khusus Mensesneg Nico Harjanto.

Presiden Joko Widodo akan mengumumkan susunan kabinet lengkapnya pada Rabu (23/10) pagi dan dilanjutkan dengan pelantikan pada hari yang sama.

Presiden Jokowi dalam media sosial resminya, susunan kabinet pemerintahan periode mendatang sudah rampung. Mereka terserak di semua bidang pekerjaan dan profesi: akademisi, birokrasi, politisi, santri, TNI dan polisi.

Presiden mengatakan para menteri terpilih adalah sosok yang inovatif, produktif, pekerja keras, serta tidak terjebak rutinitas yang monoton.

Tugas mereka adalah bukan hanya membuat dan melaksanakan kebijakan tapi memastikan masyarakat menikmati pelayanan dan hasil pembangunan.

Baca juga: Syahrul Limpo sudah izin Surya Paloh untuk temui Presiden Jokowi

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019