Jakarta (ANTARA News) - Penurunan harga minyak yang berlanjut direspon secara negatif oleh hampir seluruh saham dari berbagai sektor terutama sektor komoditas (tambang dan perkebunan) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan saham-saham yang tidak terkait minyak juga turun seperti saham sektor finansial dan properti. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan, Selasa, turun 76,341 poin (3,58 persen) menjadi 2.057,579 dengan nilai transaksi mencapai Rp3,8 triliun. Harga minyak yang turun hingga menjadi sekitar 114 dolar AS per barel direspon negatif oleh hampir seluruh bursa di kawasan Asia, seperti indeks Hang Seng di Hong Kong turun 218 poin menjadi 21.640, indkes Nikkei di Tokyo turun 127 menjadi 13.303 dan indeks Straits Times di Singapura turun 12 poin menjadi 2.812. Penurunan harga minyak yang direspon positif oleh bursa New York pada malam sebelumnya malah berdampak negatif bagi bursa di kawasan Asia. Menurut analis dari PT Valbury Asia Securities, Krishna Dwi Setiawan, IHSG pada hari Selasa mencetak level terendah baru dan telah melewati batas bawah, dan diperkirakan penuruan masih akan berlanjut, yang berarti belum ada indikasi untuk bangkit kembali (rebound) dalam waktu dekat. Krishna memperkirakan, indeks cenderung turun hingga mendekati level 2.000 poin. Saham-saham yang mengalami penurunan antara lain BUMI turun Rp150 menjadi Rp5.000, ANTM turun Rp145 menjadi Rp1.830, PTBA turun Rp400 menjadi Rp12.300, TINS turun Rp300 menjadi Rp2.300, AALI turun Rp1.500 menjadi Rp16.100, ASII turun Rp1.400 menjadi Rp20.300. Saham dari sektor perbankan juga turun antara lain BMRI turun Rp75 menjadi Rp2.750 dan BBCA turun Rp175 menjadi Rp2.800. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008