Jakarta (ANTARA News) - Hasil pemantauan dini Departemen Keuangan melaporkan bahwa berbagai indikator ekonomi pada Juli hingga awal Agustus 2008 menunjukkan perkembangan positif kecuali inflasi. "Hanya satu hal yang patut mendapat perhatian yaitu tingginya laju inflasi, walaupun kondisi yang sama juga terjadi di negara lain," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu (BKF), Anggito Abimanyu usai rapat pimpinan eselon I Depkeu di Jakarta, Rabu. Ia menyebutkan, indikator ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, suku bunga, harga minyak mentah Indonesia, lifting minyak, konsumsi BBM, dan konsumsi LPG menunjukkan kecenderungan yang positif. "Kondisi itu melandasi optimisme terhadap perkembangan ekonomi selama 2008 yang semakin besar dibandingkan pada semester I 2008 lalu," katanya. Ia menyebutkan, perkembangan harga minyak mentah menunjukkan kecenderungan terus turun meskipun belum dapat dipastikan situasi itu akan terus berlanjut. Namun setidaknya kondisi itu telah mengurangi tekanan terhadap APBN akibat tingginya harga minyak mentah dunia. "Dengan mengasumsikan di sisa waktu 5 bulan harga minyak berada pada kisaran 120 dolar AS per barel, diperkirakan harga minyak mentah Indonesia selama 2008 rata-rata akan berada pada level 115,9 dolar AS per barel," katanya. Sementara itu konsumsi, investasi, ekspor-impor, dan perkembangan belanja negara sebagai faktor pembentuk kinerja pertumbuhan ekonomi 2008, menurut Anggito, seluruhnya menunjukkan perkembangan membaik dan meningkat pada Juli 2008. Ia mencontohkan, impor barang modal tumbuh 53,5 persen, penjualan semen 21,1 persen, kredit investasi naik 30,7 persen, kredit modal kerja naik 37 persen, dan investasi baik 23,2 persen. Sedangkan kurs rupiah terhadap dolar AS, kata Anggito, meski rata-ratanya masih berada di atas asumsi APBNP 2008, namun dalam satu bulan terakhir mendekati asumsi APBNP 2008 sebesar Rp9.100 per dolar AS. Sementara untuk inflasi, sebagaimana dilaporkan BPS, inflasi kumulatif tahun kalender Januari-Juli 2008 sudah berada di kisaran 8,85 persen dengan laju inflasi tahunan mencapai 11,90 persen. "Laju inflasi ini tergolong tinggi dan diperkirakan pada akhir 2008, inflasi dapat menembus dua digit," kata Anggito.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008