Jakarta (ANTARA News) - Mengomentari tidak hadirnya mantan Presiden lain dalam peringatan Hari Kemerdekaan ke-63 di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, Presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid, mengatakan mantan presiden seharusnya bisa membedakan urusan pribadi dan negara. Kehadiran mantan presiden dalam upacara resmi peringatan Hari Kemerdekaan di Istana Merdeka, menurut Abdurrahman Wahid yang biasa disapa Gus Dur, adalah urusan kenegaraan. "Ini menghormati negara," ujar Gus Dur mengatakan alasan kehadirannya. Namun, Gus Dur menolak mengatakan ketidakhadiran mantan presiden lain karena tidak bisa membedakan urusan pribadi dan negara. "Mungkin yang lain sibuk," ujarnya. Megawati Soekarnoputri, lanjut dia, ia dengar mengadakan acara upacara sendiri. Pada upacara peringatan kemerdekaan di Istana Merdeka, keluarga mantan Presiden Soekarno diwakili oleh Guruh Soekarno Putra dan Rachmawati Soekarnoputri. Sedangkan keluarga mantan Presiden Soeharto tidak ada tampak ada yang hadir. Mantan Presiden BJ Habibie juga tidak hadir pada upacara tersebut. Tahun lalu pun, Gus Dur tidak hadir dalam upacara kemerdekaan, dengan alasan melaksanakannya di tempat lain. Setiap tahun, Sekretariat Negara melayangkan surat undangan kepada mantan Presiden dan keluarganya untuk menghadiri upacara peringatan kemerdekaan. Selain pimpinan lembaga tinggi negara, hadir dalam peringatan itu antara lain mantan Wakil Presiden Try Soetrisno dan mantan Ketua DPR Akbar Tandjung. (*)

Copyright © ANTARA 2008