Pekanbaru (ANTARA) - Pejabat Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia menyatakan bencana kabut asap yang terjadi di Tanah Air tidak berdampak pada kunjungan wisatawan Indonesia ke Negeri Jiran tersebut.

"Asap tidak berpengaruh pada wisata. Ini adalah fenomena alam saja," kata Roslan Othman, pejabat Kedutaan Besar Malaysia untuk Indonesia yang membidangi pariwisata saat berkunjung ke Pekanbaru, Jumat.

Dia mengatakan kunjungan warga Indonesia ke Malaysia selama ini dalam kondisi normal meskipun wilayah tetangga yakni Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan sehingga asapnya nyaris menyeberang ke negara tersebut.

Roslan Othman mengatakan kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia tahun 2019 diperkirakan sekitar 320 ribu orang, dan itu merupakan kondisi normal.

"Jadi bencana kabut asap tidak berdampak terhadap kunjungan wisata," katanya usai pembukaan acara promosi Malaysia di Pekanbaru.

Kebakaran hutan dan lahan dalam beberapa bulan terakhir banyak terjadi di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.



Asap dari dampak kebakaran tersebut membuat banyak kegiatan terganggu seperti pendidikan, perekonomian, dan kegiatan lainnya. Bahkan aktivitas belajar mengajar di Pekanbaru sempat diliburkan lebih dari dua pekan akibat bencana asap tersebut.

Sejumlah penerbangan pesawat juga sempat tertunda akibat bencana kabut asap tersebut.

Sementara itu, dalam kegiatan Promosi Malaysia tersebut turut dipamerkan beberapa produk antara lain di bidang kesehatan, pendidikan, pariwisata, perdagangan dan perindustrian.

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Bakar kunjungannya ke Pekanbaru selain menjaga silaturahmi juga untuk lebih mempromosikan potensi yang ada di Malaysia.

Menurutnya, Malaysia dan Sumatera memiliki kemiripan di bidang sejarah, budaya maupun bahasa.

"Kita perkukuh kerjasama dengan provinsi-provinsi yang ada di Sumatera," kata Datuk Zainal.
Baca juga: Efektif tangani karhutla Gubernur Riau minati inovasi milik polda
Baca juga: Status siaga darurat karhutla Riau tak diperpanjang, sebut Wadansatgas

Pewarta: Riski Maruto
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019