Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyatakan minat investor terhadap saham green shoe PT Bank BNI Tbk (BBNI) cukup tinggi, namun hanya akan dilepas pada harga minimal Rp2.050 per lembar. "Banyak investor yang serius, tetapi hingga kini belum diputuskan untuk dilepas karena harganya masih di bawah Rp2.050," kata Sekretaris Menneg BUMN Muhammad Said Didu, di Jakarta, Selasa. Green shoe adalah penambahan jumlah penawaran saham oleh penjamin emisi ketika melakukan penawaran saham. Tujuan green shoe biasanya untuk mengurangi volatilitas (gejolak) harga saham setelah pencatatan saham di bursa. BNI ketika melakukan penawaran umum kedua (secondary offering) pada Juli 2007, menerbitkan 1,99 miliar saham baru (rights issue), penjualan saham pemerintah sebanyak 1,50 miliar saham, dan saham green shoe mencapai 473,89 juta saham. Pemerintah sendiri ingin pelepasan saham green shoe BNI bisa dilepas pada harga minimal sesuai dengan harga secondary offering yaitu pada level harga Rp 2.050 per lembar. Meski begitu ujarnya, yang penting pemerintah telah memiliki izin pelaksanaan green shoe, kapan realisasinya tinggal menunggu waktunya saja. Harga saham Bank BNI di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (19/8) diperdagangkan pada kisaran Rp1.240 per saham. Sebelumnya Menneg BUMN Sofyan Djalil mengisyaratkan green shoe saham BNI tidak dapat dilakukan pada tahun ini karena kondisi pasar saham yang kurang mendukung. Karena itu ia menjelaskan, opsi pelepasan saham green shoe BNI sangat tergantung kondisi pasar membaik agar diperoleh hasil yang maksimal. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008