Surabaya (ANTARA News) - Para kiai dan nyai pengasuh sejumlah pondok pesantren se-Jatim mengeluarkan "tausyiah" berupa seruan untuk memberikan dukungan kepada pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) pada Pilgub Jatim putaran kedua. Seruan tersebut disampaikan dalam silaturahmi 700 pengasuh pondok pesantren se-Jatim yang diselenggarakan di hall zaitun Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu. "Tausyiah" dukungan terhadap pasangan Karsa tersebut, ditandatangani oleh sembilan orang kiai yang mewakili pengasuh pesantren se-Jatim. Sembilan kiai yang menandatangani tausyiah adalah KH Zainuddin Jazuli (Pesantren Al Falah Kediri), KH Ahmad Idris Marzuki (Pesantren Lirboyo Kediri), KH M Nawawi Abdul Jalil (Pesantren Sidogiri Pasuruan), KH Abdul Hamid (Pesantren Batabata Pamekasan). Kemudian KH Kholil As`ad, KH Ahmad Subadar (Pesantren Besuk Pasuruan), KH Abdul Azis Mansur (Pesantren Pacul Gowang Jombang/Ketua Dewan Syuro PKB Jatim), KH Nurul Huda Jazuli (Pesantren Ploso Kediri dan KH Nawawi Musiri. Para kiai juga menghimbau agar pelaksanaan Pilkada Jatim dilakukan dengan cara tertib dan aman serta selalu mengedepankan etika dan "aklaqul karimah". Mereka juga meminta semua lapisan masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan serta memilih dengan pikiran jernih. Silaturahmi para kiai tersebut, diisi dengan "istighotsah" yang dipimpin oleh KH Habib Ali Alhadad dari Surabaya, kemudian sambutan KH Anwar Iskandar (Mustasyar PKNU) mewakili panitia serta sambutan dua orang kiai yakni KH Zainuddin Jazuli dan KH Ahmad Subadar. Acara silaturahmi tersebut juga dihadiri Cawagub, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, namun dia tidak memberikan sambutan sama sekali. Pada kesempatan tersebut, Habib Ali Alhadad meminta kepada para pengasuh pondok pesantren beserta santri dan anak-anaknya untuk melakukan sholat tahajud pada tiga hari menjelang Pilgub putaran kedua, dan meminta kepada Allah SWT agar pasangan Karsa menang. Sementara KH Anwar Iskandar meminta agar "tausyiah" tersebut dipahami, dimengerti dan diamankan, kemudian perlu dibentuk jaringan antar kiai pengasuh pesantren di masing-masing kabupaten/kota. Sedangkan KH Ahmad Subadar membuka sambutan dengan mengutip ayat "arrijalu qowamuna ala nisa" atau laki-laki menjadi pemimpin perempuan. "Saya yakin seyakin-yakinnya kalau Karsa menang. Karena itu, mudah-mudahan tidak ada gubernur perempuan kecuali dalam situasi darurat", katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008