Solo, (ANTARA News) - Enam arca asli koleksi Museum Radyapustaka Solo yang sempat dicuri dan diperjualbelikan pada Kamis dikembalikan menjadi koleksi museum tersebut. Pengembalian keenam arca yakni Nandisa Wahanamurti, Agastya, Mahakala, Mahisa Asuramardini bertangan dua, Mahisa Asuramardini bertangan delapan dan Syiwa tersebut dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta kepada pemerintah yang diwakili oleh Balai Pelestarian dan Perlindungan Purbakala (BP3). Keenam arca tersebut sebelumnya dijadikan barang bukti atas kasus yang sempat menghebohkan yakni pemalsuan, pencurian dan penjualan benda-benda koleksi museum oleh pengelola museum termasuk Kepala Museum Radyapustaka, KRH Darmodipuro alias Mbah Hadi. Pelaku lainnya yaitu Heru Suryanto, Jarwadi dan Suparjo alias Gatot. Mereka sekarang berada di Rumah Tahanan Kelas I Surakarta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. "Penyerahan arca asli ini sesuai dengan keputusan pengadilan. Sedangkan arca yang palsu akan dimusnahkan, tetapi hingga saat ini belum ada kepastian kapan dilakukan," kata Kasi Pidana Umum Kejari Surakarta, Tatang Agus kepada wartawan di sela-sela penyerahan enam arca asli milik Museum Radyapustaka di museum tersebut. Ketika disinggung mengenai pengelolaan museum setelah kasus pemalsuan dan pencurian terungkap, Wali Kota Surakarta, Joko Widodo pada kesempatan yang sama mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum bisa menentukan siapa yang diberikan wewenang untuk mengelola museum tertua di Indonesia itu. "Sebab hingga kemarin saya masih melakukan koordinasi dengan beberapa pihak untuk mengambil keputusan mengenai siapa nantinya yang akan mengelola museum ini," katanya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008