Bogor (ANTARA News) - Keluarga Nguni Toka Rondonuwu (30) alias Joy, warga negara Indonesia (WNI) korban kecelakaan pesawat "Spainair", di bandara Madrid, Spanyol, akan segera berangkat ke Madrid untuk melihat kondisi korban. Paman korban, Toar Mainsioyw mengatakan, ia mendapat informasi dari pejabat Departemen Luar Negeri (Deplu), Kamis sore, sebanyak dua orang anggota keluarga korban, akan difasilitasi untuk melihat kondisi korban di Madrid, Spanyol. "Berdasarkan musyawarah keluarga, diputuskan yang akan berangkat adalah saudara kembar dan kakak korban," kata Toar Mainsoyw, ketika dihubungi ANTARA News, di Bogor, Jabar, Kamis malam. Dikatakannya, keluarga korban tinggal di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Hanya dirinya, keluarga korban yang berdomisi di sekitar Jakarta, yakni di Perumahan Bukit Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Saat ini, dua keluarga korban tersebut sedang membuat paspor di Manado dan setelah selesai segera terbang ke Jakarta. "Diharapkan, Jumat (22/8) besok, sudah berada di Jakarta agar bisa segera berangkat ke Madrid," kata Toar. Ditanya kapan jenazah korban akan tiba di Jakarta, ia mengatakan belum tahu. Setelah jenazahnya tiba di Indonesia, kata dia, kemungkinan akan dimakamkan di kampung halamannya di Tondano, Minahasa. Ia menjelaskan, Nguni Toka bekerja di sebuah kapal penangkapan ikan milik Jepang. Pemuda yang akrab disapa Joy ini telah bekerja sekitar 10 tahun, di kapal yang beroperasi internasional tersebut. Pada peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-63, Nguni sempat menginap di rumah Toar, di Perumahan Bukit Sentul. "Karena ada panggilan bekerja dari kapalnya yang sedang berada di Las Palmas Spanyol, Joy berangkat ke Madrid dari Bandara Soekarno-Hatta, pada Selasa, 19 Agustus," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008