Jakarta (ANTARA News) - Penangkapan sejumlah artis terlibat kasus narkoba, seperti yang dialami Sheila Marcia belum lama ini, pada prinsipnya sangat positif dan justru dapat menyelematkan hidup dan karir, kata penyenyi Heidy Yunus. "Hal itu akan menyelamatkan hidup dan karir mereka," kata Heidy, saat diwawancarai usai tampil dalam "Grand Piano Breaking Record 14 Jam Non-Stop" oleh pianis Rudiy Octave, di ruang terbuka pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu. Heidy menyatakan dirinya beruntung bisa melepaskan diri dari jerat narkoba. "Saya dulu juga kacau banget, kaya Sheila Marcia," katanya setengah berkelakar. Ia mengaku menjalani gaya hidup yang disebutnya sebagai tidak sehat itu di era 1990, dan sempat mendapatkan informasi bahwa namanya masuk daftar TO (Target Operasi). "Alhamdulilah saya bisa bebas dari narkoba (sebelum ditangkap)," katanya. Heidy juga mengakui bahwa narkoba membuat dirinya tidak disiplin dan akhirnya harus keluar dari Kahitna. Menjawab pertanyaan wartawan, ia menyatakan penangkapan artis pengguna narkoba merupakan hal biasa, seperti halnya penangkapan terhadap anggota masyarakat lainnya. "Soal dugaan adanya persaingan bisnis di balik kasus penangkapan artis, bagaimana ya? Tapi saya kira bisa saja terjadi," katanya. Dalam acara pemecahan rekor baru MURI untuk permainan piano 14 jam tanpa henti oleh Rudy Octave, Heidy Yunus tampil membawakan dua lagu termasuk "Maafkan", single hits dalam album terbarunya yang beredar bulan Juni. Lagu itu pernah dipopulerkan oleh Atiek CB pada 1980-an.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008