Karachi (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat mengakui bahwa anak belasan tahun putera ilmuwan Pakistan, yang ditawan di negara adidaya itu dengan tuduhan mencoba membunuh tentara Amerika Serikat di Afganistan, ada di tahanan mereka, kata keluarganya pada Minggu. "Kami menerima surat dari kantor kejaksaan negeri New York selatan, Amerika Serikat, Michael J Gracia, pada Jumat malam, yang mengaku menahan putera tertua Aafia Siddiqui, Ahmed, yang akan berumur 12 tahun pada November," kata Fauzia, saudara perempuannya, kepada kantor berita Jerman Deutsche Presse-Agentur dpa. Siddiqui hilang pada 2003 beserta tiga anaknya di kota pelabuhan Karachi, Pakistan selatan, setelah namanya muncul di daftar Amerika Serikat berisi tersangka terkait Alqaida. Keluarganya menyatakan ia ditangkap badan sandi Pakistan dan diserahkan kepada tentara Amerika Serikat. Ia muncul pada awal bulan ini, ketika pemerintah Amerika Serikat mendakwanya melakukan percobaan pembunuhan, di New York, tempat ia dikirim sesudah ditangkap pada 17 Juli di luar gugus pemerintahan di propinsi Ghazni. Perkara Siddiqui menimbulkan kemarahan umum di Pakistan. Kedua majelia parlemen Pakistan secara bulat memutuskan menuntut pemulangan segera Siddiqui, yang menyandang gelar PhD dari Institut Teknologi Massachusetts. Sekelompok anggota parlemen Pakistan akan ke Amerika Serikat pada pekan mendatang untuk mendesak pembebasannya dan meminta keterangan mengenai dua anaknya lagi, satu gadis berusia sembilan tahun dan seorang lelaki berumur lima tahun, yang baru berusia tujuh bulan ketika keluarga hilang, kata keluarga. Pejabat Amerika Serikat sebelumnya menyangkal menahan siapa pun anaknya. "Pengungkapan bahwa Ahmed dalam tahanan Amerika Serikat adalah perkembangan luar biasa," kata Fauzia. "Saya merasa bahwa Dr Afia mungkin dipulangkan ke Pakistan segera, mungkin sebelum 3 September atau segera sesudahnya," katanya. "Ini mungkin angan-angan, tapi harapan itu sedikit-dikitnya menguatkan keluarga kami," tambah dia. Saat ditangkap, Aafia Siddiqui membawa tas berisi naskah tentang cara membuat bom dan penjelasan tentang beragam tempat terkenal di Amerika Serikat, termasuk New York, kata pernyataan jaksa Michael Garcia mengutip berita acara di pengadilan Manhattan. Ketika tentara Amerika Serikat tiba di tahanannya untuk menjemput dia sehari setelah penangkapannya, Aafia Siddiqui lari ke balik gorden dan melepaskan tembakan ke tentara itu, salah satu di antara mereka jatuh ke lantai, kata Garcia. Aafia Siddiqui melepaskan tembakan dua kali tanpa mengenai seorang pun, namun dadanya tertembak oleh tentara tersebut, yang membalas tembakan itu. Tersangka ditundukkan, diobati dan dikirim ke New York. Ia dijadwalkan mengajukan banding sebelum diadili di pengadilan negeri New York selatan. Jika dinyatakan terbukti bersalah, ia akan dihukum selama-lamanya 20 tahun penjara dari setiap dakwaan, kata Garcia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008