Serang (ANTARA News) - Keluarga Abdul Azis alias Imam Samudera, belum yakin eksekusi atas tiga terpidana mati bom Bali akan dilaksanakan dalam waktu dekat, karena belum menerima kabar jelas mengenai eksekusi tersebut. "Rencananya setelah lebaran, kami sekeluarga akan pergi nengok kang Azis ke Nusakambangan," kata adik bungsu Abdul Azis alias Imam Samudera yang bernama Dedi Chaidir saat ditemui di warungnya di Jalan Kitapa, Lopang, Serang, Minggu. Menurut Dedi Chaidir , ia tidak yakin pelaksanaan eksekusi terhadap kakaknya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini atau sebelum hari raya Idul Fitri 1429 H, karena ia bersama keluarganya akan berangkat ke Nusakambangan setelah lebaran. Ia mengaku tidak yakin atas rencana eksekusi dalam waktu dekat, meskipun pemberitaan di berbagai media sangat gencar terhadap rencana itu. Dedi juga mengatakan, bahwa saat ini ibunya Embay Badriah sudah sebulan lebih dalam kondisi sakit, sehingga tidak bisa menerima tamu siapa pun dan enggan memberikan komentar terkait hal tersebut karena sudah diserahkan kepada pihak Tim Pengacara Muslim (TPM). Saat didatangi di rumahnya di Kampung Lopang Gede RT 02, RW 01, Kelurahan Lopang, Serang, dirumah tersebut hanya ditemui Risma yang merupakan isteri Dedi Chaidir. Menurut Risma, Umi panggilan Embay Badriah tidak bisa ditemui karena sedang sakit sudah satu bulan lebih dan saat itu sedang tidur. "Umi keluar kamar hanya kalau mau pergi ke kamar mandi, dan itu pun harus diboyong," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008