Palu (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan para menteri terkait dan seluruh gubernur agar menjadikan Pondok Pesantren Al-Khairaat sebagai mitra di bidang pendidikan, dakwah dan sosial. "Saya instruksikan kepada para menteri terkait, termasuk para gubernur dimana Al-Khairat berada, untuk menjadikan mitra dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial," kata Presiden Yudhoyono, saat membuka Muktamar IX PB Al-Khairaat di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Dolo, sekitar 12 km arah selatan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Selasa. Kepala Negara meminta agar para menteri dan pemerintah daerah memberikan bantuan kepada Al-Khairaat dalam pelaksanaan kegiatannya yang pada akhirnya akan berguna untuk mensejahterakan rakyat. Presiden berharap Al-Khairaat dapat berperan lebih aktif dan berkontribusi dalam menjalankan misinya untuk mendorong upaya membangun tiga pilar kehidupan bangsa, yaitu kemandirian sebagai bangsa, peningkatan daya saing dan membangun peradaban bangsa yang terhormat dan mulia. Presiden juga mengingatkan agar pendidikan yang dikembangkan Al-Khairaat berdimensi keimanan dan keilmuan, sehingga menjauhkan masyarakat dari tahayul serta mencapai kualitas manusia paripurna. Kepala Negara juga menjelaskan upaya pemerintah untuk mengawasi penggunaan dana pendidikan 20 persen dan mensinergikannya dengan anggaran daerah. Di bidang dakwah, Kepala Negara berpesan agar para ulama Al-Khairaat untuk menyebarkan dakwah yang benar-benar bersumber dari ajaran hadist dan Al-Qur'an, sehingga mampu meluruskan ajaran-ajaran yang menyimpang. "Membimbing umat untuk kembali ke ajaran yang benar sesuai dengan hadis dan Al-Qur'an ...tentu saja membimbing dengan cara-cara yang penuh persahabatan. Mari kita memerangi kemungkaran dengan cara yang tidak mungkar," katanya. Pada kesempatan itu Presiden juga menjelaskan mengenai peran serta Indonesia di dunia Islam serta penandatanganan Inpres Nomor 7 tentang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sulawesi Tengah pasca konflik. "Saya akan memantau pelaksanaannya nanti, semoga dengan Inpres itu percepatan pembangunan dapat segera dilakukan," ujarnya. Presiden didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri kabinet, antara lain Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Seskab Sudi Silalahi, Mendiknas Bambang Sudibyo, Mensos Bachtiar Chamsyah, serta Jurubicara Kepresidenan Andi Mallarangeng. Sekitar pukul 15.00 WITA, Kepala Negara beserta rombongan dijadwalkan kembali ke Jakarta. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008