Denpasar (ANTARA News) - Prof Dr I Wayan Rai S, mantan rektor yang kemudian ditunjuk menjadi pejabat sementara rektor Institut Seni Indonesia Denpasar, menang mutlak dalam pemilihan ulang rektor ISI Denpasar periode 2008-2012, Selasa. "Incumbent" Prof Rai meraih 17 suara dari 19 anggota senat yang hadir. Sedangkan Dr I Nyoman Catra, SST, MA yang memenangkan pemilihan rektor sebelumnya, namun hasilnya dibatalkan, hanya meraih dua suara. Sementara Dr Nyoman Artayasa tidak memperoleh suara. Anggota senat seluruhnya 22 orang, namun empat orang dari unsur gurubesar sejak awal menyatakan memboikot pemilihan ulang rektor tersebut. Nyoman Catra yang memenangkan pemilihan rektor pada 5 Maret 2008, kalah telak. Ini terjadi kemungkinan karena 12 anggota senat lama diganti mendadak menjelang pemilihan ulang itu. Keempat gurubesar tersebut mendukung keputusan Senat ISI Denpasar sebelumnya, yakni mempertahankan hasil pemilihan rektor yang telah dilakukan 5 Maret dan dimenangkan Nyoman Catra. Selain itu menghormati ketetapan Pengadilan Tata Usaha Negara tertanggal 22 Agustus 2008 yang memerintahkan tergugat (Prof Rai S), menunda pemilihan ulang rektor ISI Denpasar periode 2008-2012. Keempat gurubesar yang memboikot pemilihan ulang itu masing-masing Prof Dr I Nyoman Sedana, MA, Prof Dr I Made Bandem, Prof Dr I Wayan Dibia dan Prof AA Rai Kalam. Pemilihan ulang rektor ISI Denpasar itu dilakukan oleh anggota senat yang sebelumnya telah ditata sesuai SK Mendiknas No. 308/RHS/NPN/2008, dipimpin Sekretaris Senat yang juga Pembantu Rektor I ISI Denpasar Drs I Ketut Murdana, M.Sn. Pemilihan ulang tersebut berlangsung dalam kawalan petugas kepolisian yang ekstra ketat, dan dipantau oleh satu tim yang beranggotakan tujuh orang dari Departemen Pendidikan Nasional. Ratusan mahasiswa dan dosen yang menggelar unjukrasa sejak pagi hari ingin menunda pelaksanaan pemilihan ulang rektor tersebut, tidak mampu menerobos pintu rektorat, tempat pemilihan, karena dijaga belasan polisi. Bahkan puluhan mahasiswa mencoba menerobos lewat pintu belakang juga gagal. Tidak kehabisan akal mereka mencoba menggunakan tangga untuk mencapai lantai dua tempat berlangsungnya pemilihan rektor, juga tidak membuahkan hasil. Negosiasi yang difasilitasi pihak kepolisian mempertemukan kalangan mahasiswa dan dosen dengan Pj Rektor ISI Prof Rai S, sangat lamban. Baru pada petang hari Pj Rektor ISI Prof Rai S didampingi para pembantu rektor bersedia berdialog dengan mahasiswa dan dosen di halaman kampus setempat. Mahasiswa dan dosen meminta agar hasil pemilihan ulang rektor ISI itu tidak diakui dan pemilihan ulang kembali dilakukan setelah kondisi kampus kondusif. Prof Rai S mengatakan akan menampung aspirasi tersebut. Suasana kampus ISI sehari penuh kisruh dan bergejolak, namun tidak sampai terjadi bentrokan. Unjukrasa dalam kemasan pementasan wayang kulit Cenk blong dengan dalang Wayan Narda, alumnus ISI yang mengangkat cerita "Duryadana stres" penuh dengan sindiran-sindiran tentang pelaksanaan pemilihan ulang rektor ISI Denpasar. Meskipun tidak terjadi tindakan anarkis, namun sehari penuh lalu lintas ke kampus ISI diblokir, dan enam kendaraan dinas ISI, termasuk kendaraan rektor, digembosi.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008