Jakarta, (ANTARA News) - Sekjen DPP PIP Perjuangan Pramono Anung mengungkapkan, pertemuan sejumlah anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR dengan Miranda Goeltom sebelum pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (BI) memang ada, tetapi sama sekali tidak membicarakan masalah uang. Pramono menyatakan hal itu sebelum peluncuran dan sosialisasi No.28 sebagai nomor urut PDI Perjuangan pada Pemilu 2009 di Kantor DPP PDI Perjuangan di Lenteng Agung Jakarta Selatan, Kamis. Ia menjelaskan, DPP PDI Perjuangan memang telah menginstruksikan kepada anggota Kelompok Fraksi (Poksi) IX dari PDIP untuk memilih Miranda sebagai Deputi Senior Gubernur BI. Pertemuan itu sebagai perkenalan. Pertemuan itu berlangsung secara terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi. Ia juga menegaskan, tidak benar dalam pertemuan itu ada hal yang bersifat transaksional. Pertemuan tersebut untuk memperdalam visi-misi Miranda dalam mengatasi persoalan perbankan, terutama mengenai BI di masa mendatang. Pertemuan dipimpin Panda Nababan. Menurut dia, pertemuan seperti itu biasa, seperti ketika hendak memilih pimpinan KPK. PDI Perjuangan juga melakukan hal sama ketika hendak memilih anggota KPU dan Bawaslu. Ia mengaku tidak mengetahui dan tidak mendapat laporan mengenai pertemuan itu kemudian ada kucuran dana setelah Miranda terpilih sebagai Deputi Senior Gubernur BI. Ia menyatakan, partai melarang adanya transaksi-transaksi. Bagi anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR yang terbukti menerima uang jika tidak dikembalikan selama 30 hari, maka masuk kategori gratifikasi. "Bagi PDIP, siapa pun yang memperoleh gratifikasi, termasuk Agus Condro yang sudah mengembalikan, maka PDIP mngambil langkah organisatoris," katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008