Jakarta (ANTARA News) - Sebuah survai dari Taylor Nelson Sofres Plc (TNS) menunjukkan peluang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sama kuat pada pemilihan presiden 2009. TNS, perusahaan riset internasional untuk National Leadership Center (NLC), dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis, menyebutkan Megawati dipilih 28 persen responden, sedangkan Yudhoyono dipilih 27 persen responden. TNS mengajukan 12 nama sebagai kandidat presiden RI mendatang kepada dua ribu responden di 30 propinsi, sedangkan waktu survai berlangsung antara 18-29 Juli 2008. Salah satu kandidat kuat, Prabowo Subianto yang dicalonkan Partai Gerindra, berada di urutan ketiga terbesar dengan jumlah pemilih 11 persen. Di bawah Prabowo adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X enam persen, Wiranto (5), Gus Dur (4), Jusuf Kalla (2), Sutiyoso (1), Akbar Tandjung (1), Surya Paloh (1), Aburizal Bakrie (0) dan Amien Rais (0). Saat pemilih diminta memilih siapa dari calon presiden yang akan mereka pilih di antara para kandidat yang telah mendeklarasikan pencalonannya dan diantara ketua parpol besar, maka Yudhoyono bertengger di urutan pertama dengan 32 persen, sedangkan Megawati di bawahnya dengan suara 31 persen. Untuk kategori ini, Prabowo mendapat 23 persen, Wiranto (6), Gus Dur (4), Jusuf Kalla (2) dan Sutiyoso (1) Berdasarkan www.tnsglobal.com, TNS sebenarnya adalah perusahaan yang mengkhususkan diri pada riset pemasaran dan penyediaan informasi bisnis. Bahkan, berdasarkan "Top 25 Marketing Research Firms Honomichl 2007," TNS yang berkantor pusat di London ini adalah perusahaan konsultan riset pemasaran dan informasi pemasaran terbesar ketiga di dunia. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008