jangan ada radikalisme di antara kita
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengatakan guru di sekolah adalah agen penangkal radikalisme lewat pendidikan di sekolah.

"Saya berharap kepada semua guru madrasah dan guru agama Islam yang berada dalam naungan Kemenag, jangan ada radikalisme di antara kita," kata Zainut di Jakarta, Senin, menyambut peringatan Hari Guru Nasional 2019 yang jatuh pada 25 November.

Dia mengatakan meski guru merupakan agen penangkal radikalisme di sekolah-sekolah tetapi pada saat yang sama juga rentan menjadi agen penyebaran radikalisme.

Baca juga: BNPT: Radikalisme di kampus bersumber dari pendidikan sebelumnya
Baca juga: Menristekdikti serukan penggunaan medsos bertanggung jawab di kampus


Untuk itu, dia meminta semua guru, khususnya yang berada di naungan Kementerian Agama, agar waspada terhadap paparan paham intoleransi yang berujung radikalisme.

Wamenag mengatakan ide-ide moderasi beragama akan dengan mudah disebarkan kepada seluruh anak didik di Indonesia apabila para guru benar-benar dapat menyerap gagasan Islam yang "rahmatan lil'alamin'.

Dengan demikian, kata dia, dalam setiap mata pelajaran yang diberikan kepada siswa agar berisi intisari Islam damai.

Baca juga: Pendidikan karakter perkuat imunitas milenial dari virus radikalisme
Baca juga: Wanadri nilai pendidikan karakter mampu tangkal radikalisme


Sementara itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kemenag, Suyitno, mengatakan Hari Guru menjadi perhatian Kemenag setiap tahun.

Kemenag, kata dia, menaungi 708.167 guru di seluruh Indonesia. Sebanyak 126.293 di antaranya berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 581.474 lainnya bukan pegawai negeri.

"Berbagai penghargaan diberikan untuk menjaga motivasi guru dan memberikan iklim yang kompetitif," katanya.

Dalam rangka peringatan HGN 2019, dia mengatakan Kemenag menggelar berbagai acara seperti serangkaian lomba yang dapat meningkatkan potensi dan bakat para guru.

Pekan lalu, dia mengatakan Kementerian Agama menggelar lomba senam dan vlog yang diikuti 600 orang guru madrasah se-Jabodetabek. Acara yang digelar di Jakarta akhir pekan lalu itu merupakan gelaran pertama dalam rangkaian peringatan HGN 2019 yang digelar Kemenag.

Selain kegiatan itu, Kemenag juga menggelar sejumlah acara HGN 2019 di antaranya Gowes bersama Menteri Agama dan guru-guru madrasah, anugerah konstitusi guru, anugerah guru dan tenaga berpendidikan, lomba inovasi pembelajaran dan simposium guru.

Baca juga: Cegah radikalisme di sekolah mulai dari perekrutan guru
Baca juga: Mendikbud : cegah radikalisme dengan penguatan pendidikan karakter

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019