Bantul (ANTARA News) - Pemerintah telah mengalokasikan Rp2 miliar untuk memperbaiki kualitas produk-produk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berorientasi ekspor. Dengan Rp2 miliar untuk perbaikan sarana produksi, kualitas produk UKM diharapkan kian baik sehingga penjualan ekspor meningkat, kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan, Diah Maulida, di Bantul Yogyakarta, Jumat. Di sela-sela penyerahan bantuan alat produksi senilai Rp700 juta kepada UKM kerajinan kayu, batu, dan bambu di Dusun Krebet, Bantul, Diah mengatakan, pemerintah tengah berusaha mempermudah UKM masuk ke pasar ekspor. "Misalnya dengan melakukan ekspor kolektif. Satu kontainer diisi produk dari beberapa pengrajin, kami harap koperasi bisa membantu," kata dia. Pengelola kerajinan Sanggar Peni, Kemiskidi, meminta pemerintah membantu promosi dan pemasaran produknya melalui pameran. "Saat ini kamu masih melakukan penjualan lewat perantara, kami minta agar difasilitasi pameran agar tidak selalu menjadi pengrajin dan bisa mengekspor sendiri,"ujarnya. Pada kesempatan itu, para pengrajin menerima bantuan alat seperti oven kayu, pembelah kayu, mesin bor, kompresor, gergaji batu dan amplas. Pemerintah daerah Bantul mencatat industri kerajinan di wilayahnya mampu menyerap sekitar 10 persen dari sekitar 811 ribu penduduknya. "Pada 2007 jumlahnya sempat menurun sekitar 13-14 persen karena pada 2006 terkena gempa,"ujar Asisten Pembangunan II, Kabupaten Bantul, Riyanto. Kabupaten Bantul memiliki sekitar 17 ribu UKM yang berpotensi ekspor yang tersebar di 73 sentra industri. Selama ini, produk kerajinan dari Bantul antara lain di ekspor ke Jerman, Australia, Taiwan, dan Belanda. Nilai ekspor Kabupaten Bantul selama 2006 mencapai 23,6 juta dolar AS dan menurun pada 2007 menjadi 20,2 juta Dolar AS. Kinerja ekspor selama semester I 2008 telah mencapai 11,3 juta dolar AS dan diharapkan mencapai nilai yang sama seperti 2006 pada akhir tahun ini. Total nilai ekspor aneka kerajinan Indonesia selama Januari-April 2008 mencapai 66,2 juta dolar AS. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008