Jambi (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengakui, bagian depan pesawat Sriwijaya Air yang dua hari lalu mendarat di luar landasan Bandara Sultan Thaha, Jambi, memang patah. Data-data dan kotak hitam telah diangkat untuk diamankan, kata Ketua KNKT Tatang Kurniati di Jambi, Jumat. Meski mengakui patah, KNKT tidak bisa menjelaskan penyebab pasti kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang terperosok ke kebun sayur itu. Yang jelas, demikian KNKT, evakuasi telah ditempuh sesuai standard opersional penerbangan di mana penumpang keluar dari pintu darurat, selain juga dari pintu depan dan pintu belakang. Mesin jet di kedua sayap pesawat terlepas, namun ini biasa karena desain pabrik memang mesti bergerak begitu apabila terjadi benturan karena kecelakaan. Roda bagian depan dan belakang patah terpelanting ke beberapa bagian, sedangkan penutup radar pesawat terpental ke depan pesawat. KNKT belum mengetahui di mana pesawat pertama kali mendaratkan rodanya karena untuk mengetahui itu perlu waktu banyak. Sedangkan, kotak hitam berisi rekaman 25 jam perjalanan pesawat sudah diamankan KNKT untuk dikirim ke Singapura atau Australia guna diidentifikasi. KNKT tidak mau menjanjikan kapan persisnya hasil rekaman pembicaraan di kotak hitam diumumkan ke publik, namun biasanya identifikasi selesai dalam tujuh bulan. Pihak KNKT masih akan berada di Jambi untuk beberapa hari lagi gun mencari fakta lainnya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008