Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) akan mengendalikan beban sehingga tidak terjadi pemadaman listrik selama bulan puasa hingga lebaran mendatang, kata Direktur Operasi Jawa-Bali PLN Murtaqi Syamsuddin di Jakarta, Minggu. "Kami juga meminta partisipasi pelanggan agar tidak memakai listrik secara berlebihan," kata Murtaqi. Murtaqi melanjutkan, jika tidak dilakukan pengendalian, maka beban daya puncak tertinggi pada 2008 akan mencapai 16.700 MW atau naik 450 MW dibandingkan 2007 yang 16.250 MW. Melalui berbagai program penghematan, PLN berharap beban puncak rata-rata tahun 2008 hanya 16.000 MW. Program penghematan kepada pelanggan industri dan bisnis pun akan terus ditingkatkan. Sejauh ini, PLN sudah mendapat penghematan listrik dari sektor industri dan bisnis sebesar 430 MW. Penghematan itu berasal dari 3.010 industri yang digeser jam kerja seusai surat keputusan bersama (SKB) lima menteri sebesar 180 MW, pelanggan bisnis yakni mal, kantor, dan hotel yang berjumlah 2.300 didapat 130 MW, dan 51 industri di luar SKB yang beroperasi selama 24 jam sebanyak 120 MW. Industri digeser jam kerjanya dari Senin-Jumat ke Sabtu-Minggu sebanyak dua kali setiap sebulan. Pelanggan mal, kantor, dan hotel dikenakan jadwal pemadaman seminggu sekali selama tiga jam saat beban puncak (18.00-21.00 WIB). Dengan demikian, para pelanggan bisnis tersebut terpaksa memakai genset sendiri saat beban puncak tersebut, sedangkan industri di luar SKB mengalihkan sebagian daya saat beban puncak antara pukul 18.00-22.00 WIB ke waktu beban tidak puncak. PLN menargetkan program penghematan seluruh pelanggan sampai tahun 2009 mencapai 600 MW. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008