Semarang (ANTARA News) - Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip mengaku belum mampu memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional kalangan nelayan. "Secara keseluruhan belum mampu untuk memberikan subsidi ke nelayan," kata Sukawi di sela pawai dugderan Warak Ngendok di Semarang, Minggu. Sukawi justru mengimbau kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat memberikan perhatian masalah tersebut. "Nelayan tidak masuk dalam kategori rumah tangga, tetapi mereka butuh minyak tanah," katanya. Subsidi kepada nelayan sangat dibutuhkan karena dari keseluruhan kebutuhan operasional nelayan, 60 persen lebih untuk BBM. Saat ini hampir 100 persen nelayan menggunakan minyak tanah. Anggota Komisi B DPRD Jateng, Fatria Rahmadi menilai sektor nelayan selama ini jarang tersentuh kebijakan subsidi maupun kebijakan-kebijakan strategis lain. Bahkan, lanjut Fatria, pemerintah terkesan kurang adil karena di satu sisi selalu meningkatkan target produktivitas hasil perikanan, tetapi tidak mendorong upaya pencapaiannya. Padahal Gubernur Jateng, Ali Mufiz (kala itu, red.) menyatakan, perikanan tangkap merupakan salah satu unggulan yang memberi kontribusi penting terhadap nilai ekspor Jateng. Volume ekspor produk perikanan tangkap hingga November 2007 sebesar 17,70 ton atau mengalami kenaikan jika dibanding 2006 yang hanya sebesar 17,06 ton. Sementara secara keseluruhan volume produksi perikanan tangkap sampai dengan November 2007 mencapai 111,28 ribu ton atau senilai Rp 503,28 miliar.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008