Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik 1,7 persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong pembelian "safe-haven" setelah ancaman perang perdagangan antara AS dan Tiongkok semakin intensif.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April bertambah 22,5 dolar AS atau 1,7 persen, menjadi ditutup pada 1.349,9 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Presiden AS Donald Trump pada Kamis (22/3) menandatangani memorandum yang dapat mengenakan tarif setidaknya 50 miliar dolar AS pada impor dari Tiongkok, langkah unilateral terbaru yang menimbulkan ancaman terhadap perdagangan global.

Kementerian Perdagangan Tiongkok pada Jumat (23/3) mengatakan akan memberlakukan tarif tiga miliar dolar AS atas barang-barang AS, dengan para pejabat menuduh AS melanggar aturan perdagangan global.

Para analis mencatat bahwa sifat "safe-haven" dari logam mulia menarik bagi para investor, memberikan dukungan untuk emas selama sesi perdagangan.

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,36 persen menjadi 89,46 pada pukul 17.30 GMT.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena logam mulia itu menjadi lebih murah bagi para pemegang mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 19,5 sen atau 1,19 persen, menjadi menetap di 16,582 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April turun 0,7 dolar AS atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 948,4 dolar AS per ounce.

(UU.A026)

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008