Jambi (ANTARA News) - Evakuasi pesawat Siriwijaya Air yang terperosok ke luar landasan Bandara Sultan Thaha Jambi pada 27 Agustus 2008, sampai kini masih berlangsung dan badan pesawat yang dipotong-potong akan dibawa dengan truk ke Jakarta. Berdasarkan pemantauan di Bandara Sultan Thaha Jambi, Selasa, evakuasi pesawat dengan cara mengurai atau memotong dan membelah bodi pesawat berlangsung dalam dua hari ini (sejak Senin, 1/9). Petugas Sriwijaya Air dan Aero Maintanence Indonesia (ANI) yang mengerjakan evakuasi masih menargetkan evakuasi pesawat jenis Boeing 737-200 tuntas pekan ini. Sementara itu, Kepala Bandara Sultan Thaha Jambi, Basuki Mardianto mengatakan, evakuasi dengan cara mengurai itu akan lebih efisien. "Mudah-mudahan evakuasi pesawat tersebut dalam pekan ini sudah tuntas. Potongan badan pesawat dan mesin akan dibawa ke Jakarta menggunakan truk," ujarnya. Pesawat naas yang membawa 125 penumpang dari Jakarta dengan kapten pilot M Basuki dan co pilot Erick serta enam kru pramugari, terperosok ke kebun sayur atau tergilincir ke luar landasan sekitar 200 meter. Meski tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun tiga orang petani mengalami luka parah tertabrak pesawat berusia "ujur" itu (buatan 1986). Ketiga petani satu keluarga itu yaitu Seno (50), terpaksa tangan kanan dan kaki kirinya diamputasi, anaknya Rahmat Solikhin (4 tahun) mengalami patah kaki dan tangan, serta isteri, dan Parsi (45) luka ringan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008