Bandung (ANTARA News) - Jalan Lingkar Nagreg sepanjang 5,2 kilometer dipastikan belum bisa mengatasi kemacetan di kawasan tanjakan Nagreg, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jabar, pada puncak arus mudik/balik Lebaran 2008 mendatang. "Pengerjaan jalan itu masih terkendala pembebasan lahan, ada sekitar 7.000 meter persegi atau setara panjang 200 meter jalan raya yang belum dibebaskan karena belum ada kesepakatan nilai ganti rugi," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Denny Juanda di Bandung, Rabu. Ia menyebutkan, pembebasan lahan jalur Lingkar Nagreg merupakan tanggungjawab Pemprov Jawa Barat. Namun sebagian besar lahan sudah dibebaskan dan saat ini dalam tahap pengerjaan. Proyek jalan lingkar senilai Rp120 miliar itu diperkirakan rampung pada 2009 mendatang. Namun demikian, saat ini sekitar 600 meter jalan lingkar dari arah timur (arah Tasikmalaya) sudah bisa dilalui dan terhubung ke jalan raya menuju Garut. "Kalaupun bisa, jalan yang sudah beres itulah yang bisa digunakan pada saat arus mudik/balik Lebaran mendatang, khususnya bagi kendaraan dari Tasikmalaya ke arah Bandung. Sedangkan sebaliknya jalur Bandung - Tasikmalaya tetap menggunakan jalur lama," kata Juanda. Belum tuntasnya jalan Lingkar Nagreg itu, maka kemacetan di kawasan tanjakan curam di wilayah Kabupaten Bandung bagian Timur itu masih potensial terjadi pada saat puncak arus mudik/balik Lebaran 2008 mendatang. Selama ini terdapat tiga titik lokasi kemacetan di kawasan Nagreg, yakni Jalan Cagak, tanjakan Nagreg serta `bottleneck` di perlintasan kereta api Pamucatan. Selain pembangunan Lingkar Nagreg, pembangunan fly over di perlintasan KA Pamucatan juga belum terealisasi meski pembebasan lahannya sudah tuntas. Padahal kemacetan akibat perlintasan KA itu tak hanya terjadi saat arus mudik/balik Lebaran saja, tetapi juga saat terjadi peningkatan kepadatan arus lalu lintas di setiap akhir pekan. "Pemerintah berupaya mempercepat proses penyelesaian pembangunan jalan itu, namun karena ada kendala pembebasan lahan terpaksa agak terhambat, namun tahun depan Insya Allah bisa tuntas," katanya. Sementara itu Jalan Nagreg merupakan jalur vital bagi para pemudik yang melintas di Jalur Selatan. Selama ini para pemudik di jalur itu harus rela mengantri untuk keluar dari kemacetan di kawasan Nagreg. Selain itu Dinas Bina Marga juga melakukan perbaikan badan jalan yang amblas di kawasan Jalan Cagak Nagreg untuk memastikan jalur itu siap menampung arus mudik/balik Lebaran 2008 mendatang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008