Lamongan, (ANTARA News) - Musim kemarau saat ini menyebabkan debit air Waduk Gondang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur berkurang drastis hingga pada taraf kritis, untuk itu perlu upaya penghematan. Kepala Dinas PU Pengairan, Heru Sanjoto, melalui Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamongan, Aris Wibawa, di Lamongan, Jumat, mengatakan debit air waduk Gondang hanya tersisa 4,2 juta meter kubik. Kondisi itu jelas mengkhawatirkan sebab pada bulan yang sama tahun lalu waduk di Kecamatan Sugio itu masih menampung air tujuh juta meter kubik. Dengan debit air sekarang, air Waduk Gondang yang bisa dikeluarkan tinggal 1,7 juta meter kubik. Air waduk harus ada sebanyak 2,5 juta meter kubik. Jika air yang tertinggal kurang dari dua juta kubik, maka konstruksi waduk akan rusak dan menyebabkan kerugian besar. Dari sisa air tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sekitar 1,7 juta meter kubik. Jumlah itu akan dihemat dengan mengutamakan keperluan air bersih warga. Untuk irigasi akan semakin dikurangi dan dihentikan sama-sekali. Waduk Gondang pada masa tanam musim kemarau (MK) sebelumnya hanya mengairi areal tanaman padi sekitar enam ribu hektare. Sedangkan tahun ini waduk tersebut mengairi lahan pertanian sekitar 10 ribu hektare. Kebutuhan airnya pun meningkat. Pada Juni dan Juli 2007, Waduk Gondang sempat mendapat pasokan air dari hujan "salah mongso", sementara tahun ini tidak ada tanda-tanda hujan turun di wilayah Lamongan pada bulan ini. Secara terpisah Ahli Meteorologi dan Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, Eko Prasetyo, menanggapi menyusutnya debit air waduk di Lamongan itu mengemukakan bahwa potensi hujan saat ini hingga Oktober sangat kecil. "Hujan diperkirakan baru akan turun pada akhir Nopember. Kalau saat ini, meski ada potensi hujan, tapi sangat kecil dan cenderung tidak terukur," katanya.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008