Jakarta (ANTARA News) - Melemahnya bursa regional menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, ditutup turun tajam dan berada di level terendah sejak 5 Mei 2007. IHSG ditutup turun 52,670 poin atau 2,54 persen menjadi 2.022,564 level terendah sejak 5 Mei 2007 yang ditutup di 2.025,680, sedangkan indeks LQ45 juga turun 11,991 poin atau 2,82 persen ke level 413,970. Analis Riset PT Recapital Securities Poltak Hotradero, kepada ANTARA, mengatakan indeks BEI dipengaruhi pergerakan bursa regional kembali dibayangi merosot tajamnya bursa global sebagai dampak makin memburuknya perekonomian Amerika. Menurut Poltak, kecemasan pasar atas data ekonomi tentang belanja ritel dan tingkat pengangguran bulan Agustus telah menjadi kekhawatiran perlambatan ekonomi di AS. "Kondisi ini tidak hanya terjadi di AS, namun Eropa krisis ini juga terjadi," katanya. Pengaruh dari bursa global dapat menjadi sentimen negatif di bursa regional dan IHSG, sehingga mengakibatkan pagi ini bursa regional dan IHSG dibuka melemah. Pada Jumat ini, Bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng terkoreksi 456,20 poin ke posisi 19.933,27 dan indeks Straits Times bursa Singapura turun 57,25 poin ke level 2.568,80. Poltak juga mengungkapkan bahwa masih turunnya harga minyak mentah dunia juga menjadi penyebab tertekannya IHSG. Kondisi inilah yang membuat perdagangan di BEI didominasi penurunan saham sebanyak 170 jenis dibanding yang naik hanya 18 dan 54 tidak berubah harganya. Penurunan indeks BEI ini dpimpin saham-saham unggulan seperti saham Bumi Resources turun Rp175 menjadi Rp4.450, Bank BRI terkoreksi Rp500 ke level Rp5.800, Bank Mandiri melemah Rp75 ke harga Rp2.725, Tambang Batubara Bukit Asam anjlok Rp450 ke posisi Rp11.750, Tambang Timah terkoreksi Rp125 ke Rp2.200, Astra Internasional tertekan Rp500 ke harga Rp20.000 dan Antam melemah Rp120 ke Rp1.490. Volume perdagangan mencapai 1,705 miliar saham dengan nilai Rp3,059 triliun dari 50.880 kali transaksi.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008