Sidoarjo (ANTARA News) - Matola (45), bapak empat anak asal Desa Candi Pari Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jumat, nekad mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, karena selalu ditolak rujuk oleh istri pertamanya. Informasi yang dihimpun ANTARA News menyebutkan, aksi nekad bunuh diri ini sudah dilakukan empat kalinya, namun selalu gagal, baru yang terakhir berhasil. Agar percobaan bunuh diri itu berhasil, korban memilih minum cairan lem (perekat) yang biasa untuk mengelem mangkuk tempat minuman burung di kamar mandi rumah istri kedua korban. Meski sempat diketahui oleh keluarganya, nyawanya tak bisa tertolong saat menuju RSUD Sidoarjo. Menurut Memet (53), saudara korban yang tinggal di Desa Juwet Kenongo Kecamatan Porong, korban sudah empat kali mencoba bunuh diri. Pertama mencoba bunuh diri dengan cara meloncat dari bus saat berada di Gresik dan nyaris ditabrak truk gandeng. Kedua minum Baygon saat diatas pesawat menuju Banjarmasin dan ketiga bunuh diri di rumah istri kedua dengan cara minum Baygon dan tertolong. "Pada aksi nekad keempat inilah, akhirnya nyawa korban benar-benar tidak tertolong," katanya. Kapolsek Porong AKP Junet ketika dikonfirmasi melalui Kanitreskrim Aiptu Suhadak, membenarkan adanya kejadian bunuh diri tersebut. Ia mengatakan, korban selalu mencoba bunuh diri, karena berulangkali minta rujuk dengan istri pertamanya selalu ditolak. Padahal, dengan istri pertamanya, sudah dikaruniai tiga anak dan tinggal di kawasan Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. Dengan istri keduanya yang tinggal di Desa Candi Pari Kecamatan Porong, korban dikaruniai satu anak. "Istri pertamanya tak mau dirujuk, karena ingin membesarkan tiga anaknya meski tanpa mantan suaminya," kata Memet, yang ikut mengantar korban ke kamar mayat RSUD Sidoarjo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008