Bogor (ANTARA News) - Label perguruan tinggi ilmu pertanian tropika terbesar di Asia Tenggara yang disandang Institut Pertanian Bogor (IPB) membuat negara sahabat Sudan, tertarik untuk menjalin kerja sama dengan IPB. Pernyataan itu, seperti keterangan yang diterima ANTARA News dari Hubungan Masyarakat (Humas) IPB di Bogor, Jumat, disampaikan Menteri Pendidikan Sudan, Prof Dr Fathi Mohammed El-Khalifa saat berkunjung ke IPB pada akhir Agustus 2008. "Kami tertarik untuk melakukan kerjasama dengan IPB karena Sudan adalah negara agraris. Jadi kedatangan kami ke sini ingin mengetahui sistem administrasi di IPB," katanya. Sebelum berkunjung ke IPB, rombongan Menteri Pendidikan Sudan juga telah melakukan pertemuan dengan Mendiknas, Bambang Sudibyo, Menteri Agama (Menag), Maftuh Basyuni dan berkunjung ke beberapa universitas yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Universitas Mulawarman (Unmul), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Univeristas Padjadjaran (Unpad). Dalam kunjungan ke IPB, rombongan sempat diantar mengunjungi Rumah Sakit Hewan dan Pusat Pengembangan Ilmu dan Teknologi Pertanian dan Pangan Asia Tenggara (SEAFAST) Center IPB yang berada di lingkup Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM). Ikut serta dalam kunjungan itu antara lain Rektor Khartoum University, Prof Dr Ir. Mohammed Ahmed El-Sheikh dan Rektor Jazirah University, Prof Dr Ismail Hassan Husein. Rombongan diterima langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Dr Ir Yonny Koesmaryono, MS di Ruang Sidang Rektor, Gedung Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Darmaga, yang didampingi sejumlah pejabat IPB diantaranya Dekan FMIPA Dr Hasim, DEA, Sekretaris Eksekutif, Dr Ir Aceng Hidayat, MT, Kepala Sub Direktorat Program Internasional, Dr drh Muhammad Agil dan dua orang mahasiswa IPB asal Sudan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008