Normalnya menangani 200 pemohon per hari, tapi hari ini bisa tembus 1.000 pemohon
Jakarta (ANTARA) -
Pemohon Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Markas Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur melonjak hingga lima kali lipat dibanding hari-hari biasa atau situasi normal, Selasa siang.
 
"Petugas kita kewalahan. Normalnya menangani 200 pemohon per hari, tapi hari ini bisa tembus 1.000 pemohon," kata Kepala Urusan Administrasi dan Tata Usaha pada Satuan Intelijen dan Keamanan Polrestro Jaktim, IPDA Wahyu Wibowo, di Jakarta.
 
Lonjakan pemohon SKCK kali ini adalah imbas dari dibukanya rekrutmen calon Aparatur Sipil Negara (ASN) formasi 2019 yang bergulir sejak Senin (11/11) malam.

Baca juga: Pendaftaran SKCK secara daring lebih cepat dan efisien
 
Selain itu, pemohon juga berasal dari kalangan pekerja swasta yang membutuhkan persyaratan untuk perpanjangan masa kontrak kerja.
 
"Kalau dihitung komposisinya, lebih banyak yang pemohon untuk keperluan pendaftaran calon ASN," katanya.
 
Lonjakan pemohon SKCK membuat delapan petugas penerimaan dan pengetikan kewalahan sebab jumlah mereka yang belum ideal.

Baca juga: Polres Jaksel tambah petugas pelayanan SKCK
 
Wahyu mengatakan pelayanan SKCK yang biasanya digelar di lantai dua Mapolrestro Jakarta Timur, saat ini diperluas ke lantai empat ruang serbaguna.
 
Pemohon di lantai empat dibagi menjadi dua jalur, yang diperuntukan bagi pemohon SKCK jalur daring dan manual.

Antrean SKCK tampak mengular di lantai dua maupun empat Mapolrestro Jaktim. Tidak jarang beberapa pemohon mengurus SKCK hingga empat jam.

Baca juga: Polres Metro Jakpus sebut pendaftar SKCK "online" di bawah 10 persen

"Proses sidik jari satu jam, bayar di loket satu jam, antre ambilnya yang lama di lantai dua. Kalau dihitung bisa empat jam," kata Kartono (27) pemohon SKCK jalur daring.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019