Tanjungpinang (ANTARA News) - Dekan Fisipol Universitas Raja Ali Haji Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Zamzami A Karim menilai pernyataan Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menginstruksikan massanya mengepung kantor KPU, berbahaya karena dapat memancing emosi massa pendukungnya.
"Gus Dur harus dapat menahan diri dan berhati-hati ketika berbicara," kata Zamzami, di Tanjungpinang, Selasa.
Menurut Zamzani, Gus Dur berbeda dengan pemimpin atau tokoh nasional lainnya karena dia memiliki pendukung fanatik. Gus Dur harus mencegah terjadinya perbuatan anarkis yang mungkin dilakukan massa pendukungnya.
Zamzani mengatakan, kekhawatiran terjadinya tindak anarkis tersebut muncul karena kalimat yang diucapkan Gus Dur dipatuhi pengikutnya seperti pernyataannya yang tidak mengakui PKB kubu Muhaimin Iskandar.
Akibat pernyataan Gus Dur itu, secara spontanitas massa pendukungnya mengobrak-abrik kantor PKB kubu Muhaimin.
"Siapa yang mau menjamin setelah pernyataan Gus Dur tidak menimbulkan konflik atau peristiwa anarkis," kata Zamzani yang juga Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Politik Kota Tanjungpinang.
Ia mengatakan, pertarungan tingkat elit politik merupakan hal yang biasa, namun akan berbahaya jika membawa massa pendukung masuk ke dalam pertarungan elit politik.
"Itu namanya politisasi yang dapat mengorbankan kepentingan umum," katanya.(*)
Ruwet Melulu. Buat Dillah.... jangan ngebabi buta gitu doong fanatiknya, biar bisa ngegunakan rasionalnya. Capek.
00BalasLaporkanHapus
16 September 2008
Zamzami Karim tau apa sih anda tentang sifat dan watak Gus Dur ?.. Apa anda tau skenario pemerintah dibalik konflik PKB itu semua ? .... lebih baik anda urusi anak didik anda spy pintar seperti Gus Dur. Punya masa real, ulama besar, jaringan dg negara2 luar juga luas. Mikir dulu sebelum komentar yah.
00BalasLaporkanHapus
10 September 2008
Lebih bahaya mana dibandingkan dengan mengebiri HAM, demokrasi, hak kebebasan berpikir dan berekspresi? Saat ini Gus Dur sedang dikebiri hak asasinya, demokrasinya, hak kebebasan berpikir dan berekspresinya...Hidup Gus Dur..!!!
Ruwet Melulu. Buat Dillah.... jangan ngebabi buta gitu doong fanatiknya, biar bisa ngegunakan rasionalnya. Capek.