Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi pagi Kamis, masih ditutup melemah dan semakin terjerembab pada titik terendah sejak 18 bulan terakhir ini. IHSG sesi pagi ditutup melemah 8,966 poin atau 0,48 persen menjadi 1.876,077 yang merupakan titik terendah sejak 4 April 2007 yang berada di 1.915,520. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,799 poin atau 0,21 persen ke level 378,614, yang merupakan level terendah sejak penutupan 22 Maret 2007. Analisa PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya, mengungkapkan masih berlanjutnya penurunan indeks ini karena fluktuasi harga minyak mentah dunia serta harga komoditas dan adanya ekspektasi peningkatan inflasi bulan September terkait dengan masuknya Ramadhan dan menjelang Lebaran. Harga minyak dunia naik di perdagangan Asia Kamis (11/9) masih berada di kisaran 103,85 dolar AS per barel. Selain ini, penurunan indeks ini juga dipengaruhi oleh turunnya bursa regional, seperti indeks Hangseng di bursa Hong Kong yang terkoreksi 542,83 poin atau 2,71 persen ke level 19.456,94 dan indeks Straits Times bursa Singapura ke posisi 2.575,80. Sentimen di atas tersebut telah membuat pergerakan saham masih didominasi yang turun sebanyak 72 dibanding yang naik 65 dan 58 tidak berubah harganya. Penurunan indeks dipimpin oleh anjloknya saham Astra Internasional Rp1.150 menjadi Rp18.150, Timah terkoreksi Rp80 ke level Rp1.610, United Tractors turun Rp50 ke posisi Rp9.350, Indofood melemah Rp75 ke Rp2.100, Bank BNI terkikis Rp10 di angka Rp1.180 dan Bank BCA turun Rp75 ke Rp2.925. Transaksi yang terjadi sebanyak 31.905 kali dengan jumlah saham yang berpindah tangan sebanyak 1,156 miliar dan nilai perdagangan Rp1,151 triliun. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008