Bandung (ANTARA News) - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Jawa Barat menegur sebuah stasiun televisi lokal di Kota Bandung yang menyiarkan acara musik dengan kostum dan tarian erotik pada Bulan Ramadhan.
"Stasiun itu ditegur dan diminta untuk tidak menayangkan tayangan serupa, terlebih pada Bulan Ramadhan seperti saat ini," kata Ketua KPI Jabar, Dadang Rachmat, di Bandung, Kamis.
Tidak disebutkan stasiun TV yang mendapat teguran KPI Jabar, namun yang jelas surat teguran dari komisi pemantau lembaga penyiaran radio dan televisi itu dilayangkan pada minggu ini juga.
"Yang jelas Bulan Ramadhan atau bukan, tayangan itu tidak etis ditayangkan kepada publik. KPI sudah meminta tayangan itu tidak diulangi lagi," katanya.
Namun secara umum Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Provinsi Jawa Barat menilai pelanggaran yang dilakukan lembaga penyiaran televisi nasional maupun lokal menurun signifikan.
"Pelanggaran oleh lembaga penyiaran, khususnya televisi dalam setahun ini turun sekitar 60 persen dari periode yang sama tahun lalu," kata Ketua KPI Jawa Barat itu.
Ia menyebutkan, pelanggaran oleh lembaga penyiaran televisi masih di atas pelanggaran oleh lembaga penyiaran radio.
Dadang menyebutkan, bila pelanggaran oleh lembaga radio cenderung lebih banyak pelanggaran penggunaan frekwensi sedangkan pelanggaran lembaga penyiaran televisi didominasi isi (konten) acara.
"Pelanggaran oleh televisi lebih banyak isi atau tayangan acaranya, namun kecenderungannya stasiun televisi kooperatif dan segera melakukan perbaikan. Saya kira itu sangat positif," katanya.
Ia menyebutkan, beberapa pelanggaran isi tayangan tahun lalu antara lain tayangan mistik, pornografi, kekerasan dan jurnalisme menyimpang.
"Acara pornografi dan mistik pada tahun ini sudah tidak ada. Sedangkan acara kekerasan dan jurnalisme menyimpang cenderung menurun, meski angka kasus pelanggarannya belum jauh beda dengan tahun lalu," katanya.(*)
Perlulah disadarai. Pornografi dan porno aksi itu memang menggugah jiwa manusia, untuk segera dipuaskan dan diketagihankan, namun kan menghancurkan moral bangsa !!! ya kan... Ya kan,
Penyaji Pornografi dan Pornoaksi, mirip POHON BENALU, atau Pohon PUTRI MALU, mengambil keuntungan dengan cara mudah, namun menghancurkan pohon induknya !!!!, perlu segera disadari, jangan biarkan benalu-benalu terus saja dibiarkan, bila dibiarkan, pasti pohon induk mati oleh ulah benalu !!!, HAYOO TUGAS SIAPA INI
00BalasLaporkanHapus
16 September 2008
Memang... bisnis dan politik selalu bergandengan dan sulit utk dipisahkan utk itu bagi para pengusaha media angkatlah derajat wanita bkn utk dipertontonkan bagian2 yg dpt mengundang birahi. kita mengkampanyekan anti pornogari / pornoaksi itu perjuangan yg sungguh mulia, akan tetapi yg hrs kita sadarkan betul adalah pihak Pemerintah sdh seriuskah dalam menegakan UU anti pornografi/pornoaksi, klo para ulama saya yakin benar2 memerangi apa itu perbuatan maksiat.
00BalasLaporkanHapus
12 September 2008
Penanganan pornoaksi memang harus ditangani secara serius tdk hanya di bulan Ramadhan juga di bulan lainnya; dibutuhkan kesadaran banyak orang untuk tidak mengotori otak generasi penerus dgn hal-hal yang menjurus kepada pornoaksi baik melalui pakaian / gesture dll; bangsa ini perlu penerus yg bersih untuk maju jgn terus berkembang saja. tertinggal dengan bangsa asia lainnya; jgn banyak bicara mulailah dengan membenahi keluar anda!!! Sadarlah.... kiamat semakin dekat !! never late to change!!
Penyaji Pornografi dan Pornoaksi, mirip POHON BENALU, atau Pohon PUTRI MALU, mengambil keuntungan dengan cara mudah, namun menghancurkan pohon induknya !!!!, perlu segera disadari, jangan biarkan benalu-benalu terus saja dibiarkan, bila dibiarkan, pasti pohon induk mati oleh ulah benalu !!!, HAYOO TUGAS SIAPA INI