Lagos (ANTARA News) - Perusahaan minyak besar Inggris-Belanda Shell hari Senin mengonfirmasi serangan militan terhadap salah satu instalasinya di Nigeria selatan. Satu sumber industri mengatakan, lebih dari 100 pegawai telah diungsikan dari tempat kerja mereka di lokasi serangan menjelang fajar dan di tempat lain di kawasan tersebut. Seorang penjaga keamanan lokal tewas dan empat lain cedera dalam serangan tersebut, kata seorang jurubicara Shell kepada AFP. "Stasiun pengaliran Alakiri, pabrik gas dan pangkalan logistik ladang minyak, di daerah sebelah baratdaya Port Harcourt, diserang oleh orang-orang bersenjata tak dikenal pada pagi-pagi sekali," kata jurubicara yang tidak bersedia disebutkan namanya itu. Sebagai langkah pengamanan, perusahaan itu menurunkan fasilitas di sejumlah lokasi ladang minyak, kata jurubicara itu tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut. Gerakan bagi Emansipasi Delta Niger (MEND), kelompok militan paling kuat di kawasan penghasil minyak Niger itu, menyatakan, mereka telah menghancurkan stasiun pengaliran Alakiri milik Royal Dutch Shell di Negara Bagian Rivers, Nigeria selatan. Namun, seorang pejabat militer mengatakan, serangan terhadap fasilitas tersebut telah dipatahkan. Serangan militan Senin itu merupakan bagian dari "perang minyak" yang dideklarasikan oleh kelompok militan di Nigeria. Sehari sebelumnya, Minggu, kelompok tersebut mengumumkan perang tersebut di kawasan bergolak Delta Niger setelah pasukan keamanan meluncurkan operasi besar-besaran untuk menumpas mereka. Kekerasan di Delta Niger, daerah utama penghasil minyak di Nigeria, sebuah negara anggota OPEC, telah mengurangi produksi minyak negara itu hingga seperlima sejak awal 2006. Militan Nigeria pada Sabtu memperingatkan perusahaan-perusahaan minyak di Delta Niger agar menarik pekerja mereka dalam waktu 24 jam atau menghadapi "badai" pembalasan setelah pertempuran besar-besaran dengan pasukan keamanan. Royal Dutch Shell, ExxonMobil, Total, Eni, serta Chevron, termasuk diantara sejumlah perusahaan minyak yang beroperasi di Delta Niger, sumber utama produksi minyak Nigeria yang mencapai 2 juta barel per hari. MEND mengatakan, pasukan keamanan menggunakan beberapa helikopter, jet tempur dan lebih dari 20 kapal meriam dalam pertempuran Sabtu. Satu sumber keamanan mengatakan, prajurit-prajurit dari angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara mengambil bagian dalam pertempuran itu. Keamanan di Delta Niger memburuk secara dramatis pada awal 2006 ketika militan, yang menyatakan berjuang untuk mencapai kendali lokal lebih besar atas kekayaan minyak di wilayah yang berpenduduk miskin itu, mulai meledakkan pipa-pipa minyak dan menculik pekerja asing. Geng-geng kriminal juga memanfaatkan keadaan kacau dalam penegakan hukum dan ketertiban di wilayah itu. Lebih dari 200 warga asing diculik di kawasan delta tersebut dalam dua tahun terakhir. Hampir semuanya dari orang-orang itu dibebaskan tanpa cedera. Nigeria adalah produsen minyak terbesar Afrika namun posisi tersebut kemudian digantikan oleh Angola pada April, menurut Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008